SoftBank Mundur dari Investasi di IKN, Kepala BIN: Mengapa Lupa Potensi Nasional

Kepala BIN Budi Gunawan menyebut pemerintah telah mencari solusi pendanaan IKN Nusantara menyusul kabar mundurnya SoftBank dari rencana investasi di IKN.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 18 Mar 2022, 16:21 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 16:20 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan Raker Dengan Komisi I DPR
Kepala BIN Budi Gunawan mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10). Rapat membahas penyesuaian RKA K/L Tahun 2019 sesuai hasil pembahasan dari Badan Anggaran DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut pemerintah telah mencari solusi pendanaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Hal ini disampaikannya menyusul kabar mundurnya SoftBank dari rencana investasi di IKN.

Budi menyampaikan, solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan mencari sumber pembiayaan di dalam negeri. Menurut dia, diskusi tentang rencana investor asing masuk ke IKN dan berita kemunduran SoftBank, seakan melupakan potensi pembiayaan dalam negeri.

"Ini proyek strategis nasional dan merupakan keputusan historis bangsa untuk meraih cita-cita nasional, tidak selayaknya diwacanakan seakan tergantung pada pendanaan asing," kata Kepala BIN Budi Gunawan dikutip dari siaran persnya, Jumat (18/3/2022).

Dia menilai, Indonesia seharusnya kembali berorientasi pada endogenous growth, ketimbang exogenous growth. Pasalnya, orientasi endogenous growth setidaknya digunakan dalam tiga aspek pembangunan IKN Nusantara.

Harusnya Utamakan Pembiayaan dari Perbankan Nasional

Poin pertama, kapital; Indonesia seharusnya mengutamakan pembiayaan dari perbankan nasional yang sebenarnya over-liquid. Kedua, tenaga kerja di mana Indonesia memiliki digital talent yang luar biasa.

Berdasarkan data Startup Ranking 2021, Indonesia berada di urutan lima besar Dunia. Unicorn di Tanah Air bertambah dari 4 pada 2020 menjadi 8. Indonesia hanya dikalahkan AS, India, Inggris, dan Kanada.

"Banyak yang tidak memberi perhatian, kita sebenarnya memiliki angkatan digital talent yang sangat cemerlang dan massif. Ini generasi masa depan; mereka sangat sensitif pada green economy, berfikir fleksibel, sustainable," jelasnya.

"Mereka harus menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan IKN Nusantara nanti melalui industri kreatif, light manufacturing, green economy," sambung Budi.

Teknologi RI Dinilai Mumpuni Wujudkan IKN Sebagai Smart Forest City

Ketiga, kata dia, teknologi yang Indonesia sesungguhnya sangat mumpuni mewujudkan IKN Nusantara sebagai smart forest city, modern, inklusif, dan berperadaban maju.

Tidak hanya hasil inovasi di Kementerian PUPR, berbagai perguruan tinggi terbaik Indonesia juga punya banyak paten, teknologi, yang sangat memadai untuk membangun kota baru IKN Nusantara.

"SDM serta teknologi kita sangat mumpuni. Ini justru kesempatan mempromosikan mereka, dan akan menjadi nilai tambah IKN Nusantara, karena dibangun dengan visi, rancang-bangun, tenaga, hingga teknologi kita sendiri," tutur Budi Gunawan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya