Ribka Tjiptaning: IDI Lebih Baik Fokus Perjuangkan Nasib Dokter daripada Pecat Terawan

Ribka menilai Terawan tidak melakukan kesalahan yang fatal maupun kesalahan yang merugikan orang banyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2022, 09:09 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 08:17 WIB
Terawan Buka-bukaan Soal Vaksin Nusantara di DPR
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan paparan dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Dalam rapat tersebut, Ketua Tim Pengembangan Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto buka-bukaan soal pengembangan Vaksin Nusantara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI Ribka Tjiptaning Proletariyati mempertanyakan pemecatatn secara permanen mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Kenapa dia harus diberi sanksi bahkan dipecat seperti itu?,” kata Ribka dalam cuplikan video yang diterima di Jakarta, Minggu, 27 Maret 2022.  

Ribka menilai Terawan tidak melakukan kesalahan yang fatal maupun kesalahan yang merugikan orang banyak. Menurut Ribka, terdapat dokter lainnya yang melakukan malpraktek tetapi bisa terlepas dari jeratan malpraktek akibat ikatan profesi dokter yang begitu kuat.

"Melakukan DSA (Digital Substraction Angiography) enggak pernah ada korban, baik dari pejabat maupun sampai dengan tingkat rakyat biasa. Dilakukan dengan baik-baik,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana ini.

Terkait dengan kampanye vaksin Nusantara, Ribka merasa bahwa kampanye yang dilakukan oleh Terawan justru patut diacungi jempol. Ketika negara mengimpor vaksin dari luar negeri, tutur Ribka, Terawan justru yakin bahwa bangsa Indonesia dapat membuat vaksin sendiri.

"Dia punya keyakinan bahwa suatu saat kita pasti bisa membuat vaksin, apalagi semakin ke sini, pernyataan Pak Jokowi semakin jelas bahwa kita harus mencintai produk dalam negeri,” ucap Ribka seperti dilansir dari Antara. 

 

Sayangkan Putuskan IDI

Ribka juga memandang bahwa Terawan telah berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat luas melalui ilmunya sebagai seorang dokter. Oleh karena itSau, Ribka sangat menyayangkan keputusan Majelis Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) yang memberhentikan Terawan dari IDI secara permanen.

Menurut dia, lebih baik IDI berfokus pada edukasi dan memperjuangkan nasib dari para dokter.

"Lebih baik IDI memperjuangkan nasib dokter-dokter yang belum jelas, juga mencerdaskan adik-adik kita,” ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya