Sejumlah Orang yang Coba Menyusup ke Demo Hari Ini Diamankan Polisi

Polisi mengklaim keberhasilan menghalau penyusup yang hendak ikut serta dalam barisan mahasiswa dan buruh yang demo di Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus, hari ini, Kamis (21/4/2022).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Apr 2022, 20:53 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 20:53 WIB
Demo mahasiswa di depan Gedung DPR
Demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4/2022). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Polisi mengklaim keberhasilan menghalau penyusup yang hendak ikut serta dalam barisan mahasiswa dan buruh yang demo di Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus, hari ini, Kamis (21/4/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menerangkan, kebijakan filterisasi demo hari ini berjalan efektif. Menurut dia, ada kelompok-kelompok penyusup yang hendak menuju ke Jakarta. Namun, digagalkan kepolisian.

"Polda Metro Jaya menggunakan sistem filterisasi. Kita tidak ingin adanya penyusup dalam kelompok mahasiswa maupun kelompok buruh sehingga kita lakukan filterisasi," kata dia kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).

Zulpan menerangkan, massa dari kalangan buruh dan mahasiswa yang menyuarakan aspirasi di Gedung DPR/MPR serta Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah memberitahukan ke kepolisian. Sehingga, kepolisian mengamankan jalan aksi unjuk rasa.

Ada beberapa elemen di luar kalangan buruh dan mahasiswa yang coba ikut-ikutan. Namun, berhasil dihalau.

"Ini (yang bukan peserta aksi) tidak kita campurkan, tetapi elemen ini mahasiswa adalah dalam satu kelompok mahasiswa buruh dalam kelompok buruh. Sehingga tidak ada nanti terjadi penyusupuan yang kita khawatirkan (menimbulkan) kerusuhan," terang dia.

 

Beberapa Orang Ditangkap

Zulpan mengatakan, ada beberapa orang yang diamankan. Mereka saat ini sedang dimintai keterangan. "Saat ini sedang kita periksa. Saya rasa itu upaya yang dilakukan untuk menerobos barikade yang kita lakukan," ujar dia.

Zulpan tak merinci berapa orang yang diamankan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung tadi. Dia berdalih, mereka masih dalam pendataan.

"Nanti mungkin setelah kegiatan ini berakhir (diketahui). Jika ada terindikasi pelanggaran-pelanggaran pidana tentunya akan dibawa ke Polda Metro, nanti kita akan update terkait pelanggaran itu," ujar dia.

Menurut dia, secara umum yang diamankan bukan bagian dari peserta unjuk rasa yang menyampaikan pemberitahuan ke kepolisian.

"Kalau orang-orang ini yang memiliki pemberitahuan dalam suaru kelompok elemen baik mahasiswa maupun buruh kita fasilitasi, tapi yang kita amankan tadi beberapa orang yang memang mereka mencoba ikut-ikutan kegiatan ini, kita khawatirkan ini bisa jadi pemicu kerusuhan," tandas dia.

Pengamanan

Massa buruh dan mahasiswa akan menggelar aksi demo baik di Gedung DPR/MPR maupun Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat hari ini, Kamis (21/4/2022). Pengamanan pun disiapkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, 9.915 personel gabungan dilibatkan mengawal aksi unjuk rasa hari ini yang terbagi di dua tempat yakni Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

"Untuk kekuatan yang dikerahkan hari ini totalnya 9.915, itu terdiri daripada kekuatan Polri dan dibantu 1.140 personel Kodam Jaya selebihnya anggota Polri dan juga ada Satpol PP," kata dia di Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).

Zulpan mengatakan, demo 21 April ini akan diikuti 1.800 massa dari berbagai latar belakang antara lain buruh dan mahasiswa. Sebagaimana pemberitahuan yang disampaikan ke kepolisian.

"Yang menyampaikan ke kami berkisar 1.800 orang yang kita terima, tapi nanti di lapangan kita lihat lagi," ujar dia.

Zulpan memastikan, akan menyaring peserta unjuk rasa dengan menempatkan personel di beberapa ruas jalan, antara lain di Gerbang Pemuda, Jakpus. Hal ini guna menghindari adanya penyusup.

"Kita lakukan filterisasi baik dari lokasi mereka bergerak nanti akan kita lakukan filterisasi termasuk apabila mereka mendekat ke Gedung MPR DPR maupun Istana kita akan lakukan filterisasi itu. Nanti di akan ada petugas, elemen yang memiliki surat pemberitahuan ini kita berikan akses masuk," ujar dia.

Humanis

Unjuk rasa yang digawangi kelompok mahasiswa akan kembali digelar pada hari ini, Kamis (21/4/20220. Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihak kepolisian telah menerima informasi tersebut.

"Sudah (terima info demonya)," kata Zulpan saat dikonfirmasi awak media, Kamis.

Zulpan mengatakan, polisi telah bersiap untuk mengawal dan mengamankan demo mahasiswa agar berjalan tertib. Dia memastikan, pengamanan dilakukan tanpa kekerasan dan dengan cara yang humanis.

"Polda Metro Jaya siap mengamankan demo, kita akan bersikap humanis dalam memberikan pelayanan kepada para peserta aksi demo yang akan menyampaikan pendapatnya," jelas Zulpan.

Dia berharap, seluruh peserta juga dapat saling bekerjasama dengan patuh tata tertib dan mengikuti ketentuan sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan pendapat di muka umum dalam aksi yang dihelat hari ini.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa arus lalu lintas di tiga titik kawasan demonstrasi.

"Besok (Kamis 21 April 2022) sesuai rencana ada beberapa elemen masyarakat yang melaksanakan aksi unjuk rasa. Rencananya ada di 3 titik yaitu di Patung Kuda, kemudian di DPR/MPR dan satu titik lagi di Harmoni. Oleh sebab itu, akan ada beberapa rekayasa lalulintas," kata Sambodo dalam keterangannya kepada awak media, Rabu 20 April 2022.

Sambodo melanjutkan, rekayasa lalu lintas karena adanya demo mahasiswa 21 April akan dilakukan sejak pukul 09.00.

Antisipasi BEM UI

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan menggelar aksi di depan Istana Jakarta pada hari ini, Kamis (21/4/2022). BEM UI pun akan mengantisipasi penyusup pada demo yang diikuti BEM UI.

Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan, 150 mahasiswa UI yang tergabung dalam BEM UI akan menggelar aksi di Jakarta. Pihaknya akan mengantisipasi terhadap kemungkinan penyusup dalam aksi yang diikuti mahasiwa baik dari UI maupun perguruan tinggi lainnya.

"Kami akan waspada terhadap adanya penyusup saat mengikuti aksi," ujar Bayu saat ditemui Liputan6.com, Kamis.

Bayu mengungkapkan, BEM UI telah meminta kepada mahasiswa yang bergabung mengikuti demo untuk mengenakan jaket kuning UI. Hal itu sebagai penanda antara mahasiswa UI dengan massa lainnya yang mengikuti aksi.

"Mahasiswa UI harus mengenakan jaket UI karena aksi ini akan bergabung dengan elemen masyarakat lainnya," ungkap dia.

Bayu menjelaskan, pada demo mahasiswa yang akan digelar pada siang nanti, terdapat sejumlah tuntutan. Tuntutan akan disampaikan di depan Istana Negara sebagai titik aksi.

"Ada tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan di depan Istana Negara dan Presiden Jokowi," jelas Bayu.

Tujuh tuntutan yang diberikan BEM UI yaitu wacana penundaan pemilu dan menindak tegas para penjahat demokrasi yang telah menggulirkan wacana tersebut. Kemudian, Joko Widodo dapat memberantas pelanggaran HAM, serta penanganan permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan ketimpangan ekonomi.

"Selain itu terkait reforma agraria, menyoroti terkait dengan kebebasan atau menolak tindakan reprerensif aparat kepada masyarakat sipil," ucap Bayu.

Juga akan disampaikan beberapa tuntutan lainnya pada aksi di depan Istana Negara, Jakarta. BEM UI, kata dia, akan bergerak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan fenomena yang terjadi di Indonesia.

"Kami akan bergerak menyuarakan tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan," pungkas Bayu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya