Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Muhadjir Effendy, bertolak ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, pagi ini Jumat (29/4) menggunakan helikopter.
Kunjungan itu untuk memastikan aktivitas mudik masyarakat, khususnya di wilayah Garut dan sekitarnya berjalan aman jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.
"Peninjauan ini kami lakukan demi memastikan aktivitas mudik dapat berjalan dengan aman dan tetap sehat," ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima, Jumat (29/4/2022).
Advertisement
Keduanya berangkat dari Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan dengan menggunakan helikopter pada pukul 08.30 WIB. Perjalanan udara yang ditempuh kurang lebih 90 menit itu direncanakan akan mendarat di Lapangan Pasopati, Limbangan, Garut.
Sebagai informasi, sebelum bertolak ke Garut, mereka juga telah meninjau pemudik yang akan melakukan penyeberangan di Bakauheni, Lampung pada Kamis (28/4). Pada kesempatan itu, turut serta dalam rombongan yakni Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan.
"Lintas penyeberangan Bakauheni-Merak dan sebaliknya menjadi perhatian utama pucuk pimpinan Kementerian/Lembaga itu mengingat jalur yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu dibayangi oleh potensi ancaman bencana dari aktivitas Anak Gunung Krakatau," jelas Suharyanto.
Peningkatan Status Gunung Anak Krakatau
Namun, usai tinjauan kemarin, jenderal TNI bintang tiga ini memastikan bahwa peningkatan status Anak Gunung Krakatau menjadi level III atau Siaga tidak memberikan dampak buruk secara langsung bagi pelayaran Bakauheni-Merak.
"Melalui tinjauan udara langsung, dapat dipastikan hal itu (tidak berdampak buruk pagi pemudik)," ucap dia.
Suharyanto menjelaskan, ada sejumlah beberapa faktor yang membuat pemudik dipastikan aman, seperti menurunnya aktivitas erupsi, adanya pulau-pulau sebagai benteng yang dapat mereduksi tsunami hingga jarak yang relatif jauh dari Anak Gunung Krakatau dengan area penyeberangan.
Kendati demikian, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tetap meminta masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan hanya memperbarui informasi terkini terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau dari pemerintah.
"Ini harus disikapi secara arif. Tetap hati-hati, tetap waspada tetapi bukan berarti terus menimbulkan kepanikan. Masyarakat harus tetap update dari situs resmi pemerintah untuk menghindari hoaks. Diharapkan masyarakat tetap tenang," katanya.
Advertisement