Liputan6.com, Jakarta Ratusan personil gabungan Polri, TNI, dan Satpol PP, lakukan patroli hingga ke pelosok gang di Kota Tangerang, Minggu (1/5/2022) dini hari.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Komarudin mengatakan, ada 427 personil yang disebar ke tiap wilayah. Kegiatan ini dilakukan untuk memantau dan memastikan situasi Kamtibmas di wilayah hukumnya dalam keadaan yang kondusif.
Baca Juga
"Personel gabungan dari Kodim 0506 Tangerang, Polres Metro Tangerang Kota, Satpol PP dan juga instansi lainnya yang akan kita sebar ke beberapa titik. Dintaranya ada di 9 pos pengamanan kemudian 35 pos pantau," katanya.
Advertisement
Dirinya menjelaskan patroli ini dilangsungkan pada saat masyarakat Kota Tangerang sebagian besar sudah berangkat mudik ke kampung halaman, yakni dimulai pada Sabtu (30/4/2022) hingga Minggu (1/5/2022) dini hari menjelang sahur.
Kapolres juga mengatakan, patroli ini dilakukan untuk mengantisipasi terhadap konvoi yang kemudian potensi ancaman terhadap perkelahian. Sementara itu, dari malam hingga dini hari patroli gabungan ini sudah mendatangi tiga pos pengamanan satu pos pelayanan.
"Sehingga meminimalisir dan memangkas ruang gerak dari para pelaku kejahatan, yang lebih utama dapat memberikan jaminan keamanan kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang yang saat ini tentunya sedang melakukan persiapan menjelang datangnya Idul Fitri," kata Kapolres.
Menurutnya, dari empat pos yang dikunjunginya berjalan dengan normal lancar aman tertib.
"Dari hasil patroli malam ini, tidak ada hal-hal yang menonjol, pun demikian beberapa titik yang dipantau memang masih beraktivitas, baik aktivitas ekonomi pasar dan lain sebagainya," katanya.
Menko PMK Ajak Warga Mudik Lintas Pantai Selatan Jawa
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta kalangan media terus mengampanyekan keuntungan jalur mudik pantai selatan Jawa, khususnya jalur via Garut di wilayah pesisir selatan Jawa Barat.
"Saya meminta rekan-rekan wartawan ikut menyebarluaskan, mengampanyekan jalur pantai selatan yang sangat indah, mulus, tapi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemudik ini," ujarnya dalam pengecekan jalur mudik di pos terpadu Limbangan Garut, Jumat (29/4/2022).
Menurutnya, keberadaan jalur mudik pantai selatan Jawa belum dimaksimalkan kalangan pemudik, padahal sepanjang jalur itu dikenal memiliki infrastruktur jalan yang baik dengan pemandangan alam yang indah.
"Tadi saya juga memantau lewat udara, memang jalur pantai selatan masih sepi," kata dia.
Muhadjir menyatakan, meskipun di beberapa titik masih ditemukan adanya blank spot dengan buruknya jaringan koneksi, tetapi hal itu bukan hambatan utama yang mengganggu pemudik saat melintasi jalur mudik pantai selatan Jawa.
"Sebenarnya sulitnya (jaringan) tidak lama, setelah itu akan mendapatkan jalan yang lurus tidak mendapatkan hambatan, mestinya ini kesempatan yang baik buat pemudik," ujar dia meyakinkan.
Dengan segudang kelebihan terutama saat mudik Nasional 2022 kali ini, Muhajir meminta semua pihak termasuk kalangan media, mampu mengajak pemudik mencoba jalur mudik pantai selatan Jawa.
"Mari yakinkan masyarakat agar lewat jalur selatan yang lebih nyaman indah sudah banyak warung yang tersedia," kata dia.
Advertisement
Keberhasilan Arus Mudik 2022 Jadi Barometer Peralihan Pandemi Menuju Endemi
Setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, arus mudik Lebaran Idul Fitri akhirnya bisa dilakukan seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah kini memberikan kelonggaran terhadap aktivitas mudik Lebaran 2022. Bayang-bayang kasus Covid-19 nampak mulai menghilang.
Tentunya hal tersebut tak terlepas dari cukup tingginya angka vaksinasi nasional dan penurunan drastis kasus Covid-19 di Tanah Air. Sebelumnya pemerintah juga telah memberikan kelonggaran untuk aktivitas salat Jumat dan tarawih di masjid dan musala.
Pemerintah dengan perhitungan yang ketat memutuskan untuk mengizinkan masyarakat mudik lebaran dan menetapkan waktu libur nasional yang cukup panjang.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purnawirawan Budi Gunawan mengatakan, pelonggaran mudik tahun ini merupakan bagian dari relaksasi gradual yang sudah diatur pemerintah secara cermat berdasarkan semua indikator penanganan pandemi Covid-19 yang terus membaik. Tentu keputusan ini tidak terlepas dari perspektif epidemologi.
“Mudik Lebaran ini memang akan menjadi barometer berikutnya yang akan kita evaluasi lagi untuk kebijakan selanjutnya. Kita sangat disiplin dan cenderung konservatif, tidak euphoria meski berbagai indikator pandemi kita terus membaik,” kata Budi Gunawan, Jumat 29 April 2022.
Di tengah gegap gempita Ramadan dan Idul Fitri, tentunya ada kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19 secara signifikan akibat mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi. Namun hal itu tidak akan terjadi jika masyarakat mengikuti skenario yang telah disusun pemerintah.
“Karena itu, kita tetapkan skenario mitigasi berupa syarat vaksinasi hingga (vaksin) dosis booster bila tidak ingin tes antigen dan PCR, serta prosedur kesehatan bagi semua pelaku perjalanan,” jelas pencetus Medical Intelligence itu.