Cegah Krisis Pangan, Megawati Minta Kembangkan Potensi Pangan Selain Beras

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan pangan utama selain beras.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Jul 2022, 16:31 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 16:31 WIB
Megawati Sukarnoputri
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan pangan utama selain beras. Dia mencontohkan, seperti singkong, jagung, sorgum, umbi-umbian, pisang, porang, adalah komoditas yang mampu dikembangkan selain beras.

“Dua tahun yang lalu, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan saya telah memberikan instruksi, kepada seluruh jajaran ekskutif kami, yaitu yang disebut program menanam 10 tanaman pendamping beras, yaitu hanjali atau jali-jali, jagung, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, ubi jalar,” kata Mega dalam pidatonya yang disampaikan lewat sebuah video saat membuka KKN Kebangsaan 2022 di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, seperti dikutip dalam siaran pers diterima, Minggu (16/7/2022).

Menurut Megawati, saat ini porsi konsumsi nasi oleh masyarakat sudah mencapai 60 persen. Berdasarkan perhitungannya, pada 2045 nanti, Indonesia memerlukan hampir 319 juta ton beras. 

Sebagai gambaran, data produksi beras pada masa pandemi di tahun 2020 hanya mencapai 31,33 juta ton, dan tahun 2021 sebanyak 31,69 juta ton. Artinya angka besar itu menjadi tantangan. Sebab, Indonesia terkendala seperti alih fungsi lahan pertanian, krisis iklim, kekeringan, gagal panen, hingga ketidakpastian pandemi.

“Dalam konteks itulah, untuk mengisi kekurangannya, ide makanan pendamping beras menjadi penting. Agar ancaman krisis pangan dapat kita minimalisir atau kita sangat berkeinginan tidak sampai terjadi,” tutur putri Proklamator RI Soekarno itu.

Presiden Kelima RI ini mendorong kesadaran bersama, ditambah sosialisasi yang gencar dan masif akan pentingnya mengembangkan dan mengonsumsi bahan pangan selain beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat Indonesia demi mengantisipasi krisis pangan.

“Diperlukan peran para pengambil kebijakan, masyarakat, dan termasuk pentingnya peran mahasiswa-mahasiswi. Generasi muda, untuk menjadikan pangan sebagai sumber daya strategis yang menentukan mati-hidupnya suatu bangsa,” Mega memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya