Megawati Minta BMKG Ambil Pelajaran dari Musibah Kebakaran Besar di Los Angeles

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Pemerintah termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar mencermati perubahan iklim termasuk pelajaran dari musibah kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Feb 2025, 11:11 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 11:11 WIB
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bercengkrama dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan.
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bercengkrama dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan, Senin (2/2/2025). (Foto: Dokumentasi Tim Media PDIP).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Pemerintah termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar mencermati perubahan iklim termasuk pelajaran dari musibah kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini.

Hal ini disampaikannya usai berbicara dengan dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan, Senin (2/2/2025) siang, waktu setempat.

"Tadi saya berbicara dan bertanya kepada Beliau mengenai penyebab kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini," ujar Megawati.

Apalagi kata Megawati, Al Gore menjelaskan kebakaran besar yang baru terjadi di Los Angeles akibat kekeringan dan ada masalah dalam sistem air untuk pemadaman kebakaran, sehingga kebakaran dan dampaknya sangat meluas.

"Saya akan memberi tahu Anda apa yang para ilmuwan katakan kepada saya. Panas yang terperangkap dalam sistem mengganggu siklus air. Mereka mengalami sesuatu yang disebut hydroclimate whiplash," ujar Al Gore.

Disebutnya, Los Angeles mengalami dua musim dingin yang sangat basah berturut-turut yang meningkatkan pertumbuhan vegetasi dan pada bulan Maret lalu hujan berhenti.

"Dan mereka mengalami kekeringan selama sepuluh bulan. Semua tumbuhan yang tumbuh di luar kendali mengering dan menjadi bahan bakar api," papar Al Gore.

Mantan wapresnya Bill Clinton ini pun menguraikan panjang lebar soal kekeringan panjang yang terjadi dan memantik kebakaran itu termasuk soal angin yang berasal dari pegunungan dengan kecepatan tinggi.

Megawati mengatakan hal seperti ini harus dipelajari dan diantisipasi sehingga musibah serupa tidak terjadi di Indonesia.

Saat menjadi panelis di World Leaders Summit on Children's Rights pun hari ini, Megawati menyinggung soal perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan bumi, terutama kalangan anak-anak.

Megawati dan Al Gore Bahas Kebakaran Besar yang Terjadi di Los Angeles

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bercengkrama dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan, Senin (2/2/2025) siang, waktu setempat.

Saat itu, Megawati sedang duduk dan berbincang dengan delegasi Indonesia termasuk putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, lalu putranya Mohamad Rizki Pratama, serta Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Miswari.

Adapun, Megawati dan Al Gore mengawali perbincangan mengenai musibah kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles.

"Bisa Bapak ceritakan bagaimana kejadian kebakaran di Los Angeles itu terjadi," tanya Megawati kepada penerima penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2007 atas upayanya untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi tentang tantangan iklim tersebut.

Al Gore pun menjelaskan soal cuaca yang tidak baik termasuk hujan yang lama tidak turun di wilayah California Selatan, tersebut.

Ditambahkannya, kebakaran merupakan masalah yang sangat besar dan mengerikan, akibat kekeringan dan ada masalah dalam sistem air untuk pemadaman kebakaran, sehingga kebakaran dan dampaknya sangat meluas

Al Gore pun mengapresiasi pidato Megawati di pertemuan tersebut khususnya soal perubahan iklim sebagai persoalan global, khususnya dalam menyelamatkan anak-anak.

Bahas AS Keluar dari Perjanjian Paris

Keduanya juga sempat membahas soal keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris yang mengatur soal iklim dan kaitannya dengan sikap Indonesia ke depan.

"Saya langsung bilang, saya kenal Presiden Megawati, itu yang tidak akan terjadi," ujar Al Gore soal kemungkinan Indonesia mempertimbangkan keluar dari perjanjian tersebut.

Untuk diketahui, perjanjian internasional yang mengikat secara hukum tentang perubahan iklim ini diadopsi oleh 196 pihak pada COP21 di Paris pada 12 Desember 2015 dan mulai berlaku pada 4 November 2016. Indonesia sebagai salah satu pihak yang menandatangani Perjanjian Paris telah meratifikasi dalam hukum nasional melalui UU Nomor 16 Tahun 2016.

"Saya saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional. Saya mengundang Bapak untuk hadir dan berdialog dengan kami di Jakarta," kata Megawati.

Al Gore mengatakan dia menantikan momen tersebut bisa terwujud.

Usai perbincangan dan kembali ke ruang pertemuan, Puan meminta waktu kepada Al Gore untuk berswafoto. Megawati tersenyum melihat momen tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya