Kata Wagub soal Tudingan Ketua DPRD Ada Geng IPDN dan ASN Umum di Pemprov DKI

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merespons tudingan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi yang menyebut ASN di Pemprov DKI terbelah menjadi dua, yakni geng IPDN dan umum.

oleh Winda Nelfira diperbarui 22 Agu 2022, 21:43 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 21:43 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta A. Riza Patria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal kasus intoleransi di sejumlah sekolah di ibu kota. (Dok. Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi tudingan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyebut aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terpecah ke dalam dua kubu.

Riza berharap, ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta bisa menjaga hubungan baik. Menurut Riza, Pemprov DKI adalah bagian dari satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

"Pemprov DKI Jakarta itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, saling menopang, membantu, melengkapi satu sama lain, bersinergi positif," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).

Riza mengatakan, terkait pernyataan Prasetio tersebut, akan menjadi masukan bagi pihaknya. Riza menilai, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta berkerja sama dengan baik di bawah kepemimpinannya dan Anies Baswedan.

"Namun, sejauh ini di Pemprov DKI Jakarta terus bisa bekerja sama dipimpin pak Gubernur dan saya tentunya, bersama sekda dan jajaran. Kami bersinergi positif menuntaskan tugas-tugas yang tinggal dua bulan ke depan," ucap politikus Partai Gerindra ini.

Riza Patria mengungkapkan, bahwa selama ini masing-masing ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah diberikan tugas dan kewenangan yang sesuai.

Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema, 'Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024'.

Dalam kesempatan itu, Prasetio menyinggung soal adanya dua kubu ASN di Pemprov DKI Jakarta. Adapun kubu yang terbelah itu, kata Prasetio, terdiri dari kubu ASN jalur umum dan kubu ASN lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

"Sekarang ada satu dilematis di pemerintahan eksekutif (Pemprov DKI), sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN (kini IPDN) dan geng (ASN jalur) umum," kata Prasetio saat memberikan sambutan dalam diskusi publik itu.

 

Sekda Bayangan

Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut, Prasetio menjelaskan kubu ASN jalur umum dikepalai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.

Sementara itu, kubu ASN lulusan IPDN dikepalai Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, yang memang lulusan IPDN.

Menurut Prasetio, Sigit Wijatmiko terlihat tak menghargai Marullah Matali. Padahal, Prasetio menilai jabatan Sigit Wijatmiko secara struktural berada di bawah Marullah Matali.

"Sekarang Sekdanya (Marullah Matali) tidak dihargai oleh asisten (Sigit Wijatmiko)," ujar dia.

"Ini seperti ada Sekda bayangan, namanya Sigit (Wijatmiko). (Marullah Matali) kalah begini (dari Sigit Wijatmiko), bagaimana (lembaga eksekutif) mau jalan? Ini istilahnya pemerintahan?" lanjut dia.

Prasetio menegaskan, Sigit Wijatmiko seharusnya mematuhi Marullah Matali, jika dilihat dari jabatannya masing-masing. Sekda DKI Jakarta, kata Prasetio merupakan pejabat yang mengatur ASN di bawahnya.

"Di bawah gubernur, pangkat paling tinggi yang mengelola ASN adalah Sekda. Ini pemerintah daerah," ucap dia.

Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya