Haornas 2022, Banyuwangi Gelar Kejuaraan untuk Disabilitas dan Olahraga Tradisional

Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kejuaraan olahraga untuk pelajar dan disabilitas serta lomba olahraga tradisional digelar di Banyuwangi, Jum'at (9/9).

oleh Fachri pada 09 Sep 2022, 17:05 WIB
Diperbarui 09 Sep 2022, 17:04 WIB
Haornas Banyuwangi.
Kejuaraan olahraga untuk pelajar dan disabilitas serta lomba olahraga tradisional digelar di Banyuwangi, Jum'at (9/9).

Liputan6.com, Banyuwangi Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kejuaraan olahraga untuk pelajar dan disabilitas serta lomba olahraga tradisional digelar di Banyuwangi, Jum'at (9/9). Terdapat tiga cabang olahraga yang dipertandingkan dalam kejuaraan tersebut, seperti atletik, badminton, dan tenis meja.

Kejuaraan yang digelar di Lapangan Atletik GOR Tawangalun Banyuwangi ini diikuti oleh siswa/i dari SDLB hingga SMALB se-Banyuwangi. Salah satu peserta yang terlihat sumringah pada kejuaraan ini adalah Fitrotul Mukaromah, siswi kelas 6 SDLB Negeri Banyuwangi.

Di awal pertandingan dia keluar sebagai juara 1 di nomor atletik 80 meter. Ia pun merasa senang ketika berhasil memenangkan pertandingan di kejuaraan ini.

Fitrotul yang sudah tiga kali mengikuti lomba serupa di event yang berbeda mengaku siap untuk pertandingan selanjutnya. Dan khusus untuk event ini, Fitrotul dan teman-temannya mempersiapkan diri latihan selama 3 hari.

Kepala Sekolah SDLB A, Estuningsih juga senang para siswanya bisa ambil bagian dalam perlombaan. Karena dengan mengikuti pertandingan semacam ini, menurutnya sangat baik bagi tumbuh kembang otak siswanya.

"Mereka juga belajar lebih fokus, mampu mengendalikan emosi, dan yang terpenting mereka merasa bahagia dan bisa diterima di tengah-tengah anak-anak lainnya," kata Estuningsih yang juga merangkap sebagai kepala sekolah SDLB C dan SMALB ini.

 

 

Lomba Olahraga Tradisional Digelar

Haornas Banyuwangi.
Dalam peringatan Haornas kali ini, juga digelar lomba olahraga tradisional. (Foto: Istimewa)

Selain itu dalam peringatan Haornas kali ini juga digelar lomba olahraga tradisional. Di antaranya lomba terompah panjang, gobak sodor, dagongan, dan enggrang, yang diikuti ratusan pelajar di Banyuwangi.

Peringatan Haornas ini diawali senam bersama di halaman depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Kemudian dilanjutkan dengan gowes menuju GOR Tawangalun Banyuwangi yang diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, yakni Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori,dan Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono. Setelah itu dilakukan pemberian santunan bagi anak yatim serta pemberian sembako berupa makanan sehat untuk penurunan angka stunting.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono mengatakan, Haornas tahun ini dibuat agar semua elemen bisa ikut.

"Selain kami libatkan disabilitas, olahraga tradisional juga kami gelar karena ini warisan budaya yang dimiliki Indonesia dan perlu dilestarikan," lanjutnya.

Ditambahkannya, kali ini pemkab melibatkan ribuan pelajar untuk kembali mengajak pelajar-pelajar melakukan aktivitas luar ruang yang sifatnya untuk memlerkuat ketahanan fisik siswa.

"Kita ajak mereka semua ke GOR atletik. Kita ajak mereka aktif bergerak, jangan mager saja lihat hp. Kita ingatkan mereka pentingnya olahraga," imbuh Mujiono.

Haornas Banyuwangi.
Peringatan Haornas menjadi momen sinergitas bagi seluruh stakeholder olahraga. (Foto: Istimewa)

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi, peringatan Haornas menjadi momen sinergitas bagi seluruh stakeholder olahraga, mulai dari SKPD, Forpimda, KONI, hingga pengurus cabang olahraga.

”Hari ini cukup seru, seluruh elemen datang dan memeriahkan. Tadi kita gowes dari Pemkab ke GOR kemudian mencoba semua olahraga tradisional bersama,” kata Aziz.

Selain kejuaraan untuk difabel dan olahraga tradisional, bulan ini Banyuwangi juga akan menggelar Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022. Event gowes tersebut bakal menempuh rute sepanjang kurang lebih 100 kilometer. Peserta akan start dari Pendopo Sabha Swagata Blambangan dan finis di Gantasan di lereng Gunung Ijen.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya