ATVI Dorong Mahasiswanya Perdalam Industri Kreatif Digital

ATVI juga akan membekali mahasiswa dengan kemampuan bersikap etis. Ini bekal penting bahwa apa yang dihasilkan dalam proses berkarya, ditujukan untuk kepentingan masyarakat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Sep 2022, 10:21 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2022, 10:21 WIB
ATVI
Direktur ATVI, drs. Eduard Depari, MA, MSc ketika memberikan sambutan pada acara Kuliah Perdana ATVI di Studio 1 Indosiar, Jakarta. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Akademi Televisi Indonesia (ATVI) terus mendorong mahasiswanya untuk mengarungi potensi industri kreatif digital. Hal itu disebabkan, era digitalisasi telah datang dan merambah ke semua lini kehidupan.

"Kita harus siap dan mampu menghadapi era yang cepat, tepat, efisien, dan penuh tantangan ini," kata Direktur ATVI, drs. Eduard Depari, MA, MSc ketika memberikan sambutan pada acara Kuliah Perdana ATVI di Studio 1 Indosiar, Jakarta, Jumat 9 September 2022.

Eduard menilai, industri kreatif digital adalah industri yang harus menghasilkan hal baru dan relevan dan lahir dari proses kreativitas serta harus bermanfaat bagi orang lain. Dia memastikan, ATVI akan membekali para mahasiswa dengan kemampuan yang dapat menjadi bekal terjun ke industri kreatif digital. Salah satunya berpikir kritis, agar ilmu yang disampaikan dapat berkembang.

Selain itu, kemampuan komunikasi, kolaborasi dan estetika berkarya juga menjadi poin sentral sentral bekal dari ATVI untuk mahasiswanya.

“ATVI juga akan membekali mahasiswa dengan kemampuan bersikap etis. Ini bekal penting bahwa apa yang dihasilkan dalam proses berkarya, ditujukan untuk kepentingan masyarakat,” ujar Eduard.

Sebagai informasi, Produksi Konten di Era Media Digital adalah acara pokok Kuliah Perdana ATVI. Tema yang dipaparkan adalah “Wabah Produksi Konten di Era Media Digital: Peluang Kerja dan Karir”.

Hal itu dibawakan oleh Hans Utama Raphael, Praktisi Audio Video dan Penyiaran yang juga Kabag Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Institusi ATVI. Hans sendiri adalah lulusan Seni Rupa ITB tahun 1979 yang kemudian berkarir di stasiun Televisi Indosiar.

Dia meyakini, pilihan mahasiswa untuk kuliah di kampus ATVI adalah hal tepat karena ATVI adalah satu-satunya kampus swasta yang memiliki prodi produksi media dan sekelas dengan Universitas Indonesia yang memiliki prodi sejenis dari kampus negeri.

Prodi produksi media bertujuan mempersiapkan sumber daya masyarakat yang memiliki kompetensi penyiaran televisi. Prodi ini juga menyuguhkan aneka jenis program televisi dan konten digital yang menarik, menghibur dan memenuhi syarat tayang dan beretika. "Pencapaian kompetensi ini diupayakan melalui pengajaran mata kuliah yang relevan dan terstruktur secara akademik," urai Hans.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kuliah Perdana Soal Content Creator

Dalam kuliah perdananya, Hans, menjelaskan tentang content creator yakni seseorang yang kerjanya membuat sebuah konten baik berupa tulisan, gambar ataupun video yang akan ditampilkan pada media popular.

“Apa perbedaannya dengan YouTuber ? Bila Anda memfokuskan pada kreasi konten kreatif di kanal Youtube, maka bolehlah Anda menyebut diri sebagai Youtuber,” kata Hans.

Menurut Hans, ada tiga hal yang harus dimiliki seorang content creator yaitu ide kreatif, peka terhadap tren dan peristiwa yang sedang popular, serta mempunyai kemampuan beragam atau multitasking.

"Berkaitan dengan itu ada tiga kemampuan dasar yang perlu dipunyai mahasiswa yakni kemampuan menulis, kemampuan mengoperasikan kamera dengan kelengkapannya, dan mengedit video," Hans menandasi.

Apa Itu ATVI?

ATVI adalah kampus yang berada di dalam jaringan usaha group EMTEK (Elang Mahkota Teknologi). EMTEK sendiri dikenal sebagai induk perusahaan yang membawahi bidang IT, Media Platform, Content HUB, Digital Media Business, E Commerse dan lain-lain. ATVI memiliki sejumlah fasilitas penunjang bagi mahasiswanya sebagai peralatan praktik perkuliahan.

ATVI menghubungkan dunia pendidikan vokasi dengan industri kerja. Sehingga terjadi relevansi antara penempuh pendidikan vokasi dengan industri yang membutuhkan tenaga kerja sesuai keahlian.

infografis journal
Infografis Bagaimana Antisipasi Konten Flexing ?. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya