Serahkan SK Kepengurusan Baru, PPP Datangi KPU Siang Ini

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin, 12 September siang ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2022, 11:08 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2022, 11:08 WIB
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani (Foto Delvira Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin, 12 September siang ini. 

Menurut Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, kedatangan PPP untuk menyerahkan SK kepengurusan baru dari Kementerian Hukum dan HAM.

PPP telah secara resmi mengubah struktur kepengurusan di posisi ketua umum. Muhammad Mardiono menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.

"Iya jam 14.00 WIB (ke KPU)," kata Arsul Sani kepada wartawan, Senin (12/9/2022).

 

Diketahui, Muhammad Mardiono resmi disahkan sebagai Plt Ketua Umum PPP oleh Kementerian Hukum dan Hak Assasi Manusia (Kemenkumham), untuk masa bakti 2020-2025.

“Semangat kami itu bukan semangat menggusur orang. Dari awal kami sampaikan bahwa ini (bukan) pertarungan kubu Suharso Monoarfa versus kubu Muhammad Mardiono,” kata Arsul, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat 9 September 2022 malam.

"Kepengurusan yang lain ini masih dengan SK yang lama, itu saja sudah menunjukkan bahwa semangat kami itu semangat tetap bersama," sambungnya.

Dia menyampaikan, jika niat untuk bertarung pihaknya bisa saja merubah jabatan seseorang dalam kepengurusan baru di PPP. Bahkan, mungkin mendepak seseorang dari PPP jika tidak ingin bergabung pada kepemimpinan yang baru.

"Kami tidak punya pikiran misalnya yang tidak mau ayo minggir, yang ada ayo guyub ayo kumpul gitu. Semangat kami itu. Kalau semangat kami misalnya itu pertarungan ya mesti kami gusur itu Pak Achmad Baidowi nanti kemungkinan akan dijadikan Sekjen, tapi kan semangat itu enggak ada. Sekjen tetap Pak Arwani Thomafi, dan Pak Arwani kan bersama Pak Suharso," paparnya.

Arsul pun berharap wacana kubu Suharso mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggj Tata Usaha (PTUN) dibatalkan.

Dia ingin setelah kepemimpinan Mardiono diakui, para kader kompak di bawah satu komando yang sama.

“Mestinya harus menjadi satu kembali di bawah kepemimpinan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono. Itu yang kita harapkan,” imbuhnya.

Mardiono: Tugas Suharso Berat Jadi Menteri Jokowi, PPP Butuh Perhatian Lebih

Terkait Suharso Monoarfa di PPP, Mardiono menyebut bahwa keputusan tetsebut untuk meringankan beban Suharso dalam menjalankan tugas negara sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun Suharso dipercaya Jokowi menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

"Karena beliau sekarang memilik tugas tugas berat dan sering meninggalkan Indonesia untuk harus bertugas negara pergi ke luar negeri. Di lain pihak partai memang sangat memerlukan perhantian serius karena kita sudah menghadapi agenda agenda Pemilu 2024," kata Mardiono, saat konferensi pers, di Jakarta, Jumat 9 September 2022 malam.

Kendati demikian, Monoarfa menegaskan PPP tidak pernah melupakan jasa-jasa yang telah diberikan oleh Suharso Monoarfa untuk partai berlambang Ka'bah ini. Sebab, Suharso bagi PPP adalah guru dan mentor terbaik.

"Terkait dengan Pak Suharso, bagaimanapun apapun beliau adalah tokoh kami. Beliau adalah guru kami, beliau adalah mentor kami. Kami akan selalu menghormati dan juga kami selalu memberikan pengharagaan besar kepada beliu atas jasa-jasanya kepada PPP," ucapnya.

Sehingga, permasalahan ke depan saat ini, kata Mardiono bukan lagi persoalan perseorangan, melainkan organisasi untuk bagaimana di Pemilu 2024 bisa meraih kemenangan.

"Tentu saya yakin beliau Pak Suharso akan berjiwa besar, kembali akan bergandeng tangan dengan kami semua untuk mengawal sampai pemilu 2024," ujar Mardiono.

Dia pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena banyaknya pemberitaan simpang siur karena konflik internal di PPP. Sesungguhnya, hal itu dilakukan untuk menjemput kemenangan PPP di pesta demokrasi 2024 mendatang.

"Kami sampikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila akhir-akhir ini telah terdapat berita yang mungkin membuat kurang nyaman. Tapi itu semua adalah pemberitaan sesungguhnya mengingatkan kita semua agar PPP lebih kuat lagi, jadi lebih baik lagi dan seluru kader semangat menyongsong menjemput kemenangan," imbuhnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya