Purnawirawan Polri Kembali Gabung PKS, Kali Ini Eks Dubes RI Amhar Azeth

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menerima Purnawirawan Jenderal bergabung ke partainya. Kali ini, Inspektur Jenderal Purnawirawan Polisi Muhammad Amhar Azeth menyatakan siap berjuang bersama PKS.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2023, 23:23 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 22:01 WIB
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menerima Purnawirawan Jenderal bergabung ke partainya. Kali ini, Inspektur Jenderal Purnawirawan Polisi Muhammad Amhar Azeth menyatakan siap berjuang bersama PKS.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menerima Purnawirawan Jenderal bergabung ke partainya. Kali ini, Inspektur Jenderal Purnawirawan Polri Muhammad Amhar Azeth menyatakan siap berjuang bersama PKS. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menerima Purnawirawan Jenderal bergabung ke partainya. Kali ini, Inspektur Jenderal Purnawirawan Polri Muhammad Amhar Azeth menyatakan siap berjuang bersama PKS. 

Amhar yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai Duta Besar RI untuk Rumania dan Maldova menyatakan secara resmi bergabung PKS saat bersilaturahim ke kediaman Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Selasa (18/4/2023).

Salim Segaf Aljufri menyambut baik dan bahagia bergabungnya Inspektur Jenderal Purnawirawan Polri Amhar Azeth. Dirinya berterima kasih kepada siapapun anak bangsa yang ingin membangun Indonesia melalui PKS. 

"PKS ini aset bangsa maka siapapun, apapun latar belakangnya, suku dan agamanya, sangat terbuka berjuang membangun bangsa melalui PKS. Selamat bergabung Pak Jenderal dan Dubes Amhar," ujar Salim melalui keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini berharap semakin banyak tokoh bergabung ke PKS maka semakin besar dan kuat kontribusi PKS dalam menjaga dan memajukan NKRI.

Jadi, kata Salim, kolaborasi ini penting bukan hanya untuk PKS ansich tapi untuk bangsa dan negara kita.

"Indonesia ini luar biasa potensinya. Namun masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Butuh banyak pikiran, tenaga dan dedikasi untuk membangun Indonesia agar maju dan berdaulat dalam berbagai bidang. Pak Amhar dengan latar belakang Jenderal Polisi dan Duta Besar tentu punya visi dan kemampuan yang dibutuhkan PKS dalam membangun bangsa," tandas Salim.

 

Dinilai Bukan Orang Asing

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. (Liputan6.com/Istimewa)

Sementara itu, bagi Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Amhar Azeth bukan orang asing. Karena, kata dia, sudah lama menjalin komunikasi dan kerjasama terutama semasa menjadi Duta Besar.

"Amhar dikenal aktif membawa peluang-peluang investasi ke Indonesia," ucap dia.

Dengan latar polisi dan duta besar, Jazuli berharap Amhar bisa mengajak lebih banyak tokoh terutama dari kalangan purnawirawan polisi untuk bergabung bersama PKS.

"Pikiran-pikiran dan terobosan kerjasama internasional Amhar juga sangat berguna bukan hanya bagi PKS tapi juga bagi bangsa dan negara," terang Jazuli.

 

Miliki Kesan Mendalam

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menerima Purnawirawan Jenderal bergabung ke partainya. Kali ini, Inspektur Jenderal Purnawirawan Polri Muhammad Amhar Azeth menyatakan siap berjuang bersama PKS.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menerima Purnawirawan Jenderal bergabung ke partainya. Kali ini, Inspektur Jenderal Purnawirawan Polri Muhammad Amhar Azeth menyatakan siap berjuang bersama PKS. (Ist)

Amhar Azeth sendiri sangat berbahagia dan mengucapkan terima kasih bisa diterima sebagai keluarga besar PKS. Lulusan Akpol 1983 ini sangat berharap PKS menjadi partai besar dan masuk dalam pemerintahan ke depan sehingga kontribusi PKS semakin dirasakan oleh rakyat Indonesia.

"PKS punya konsep, komitmen, dan ketulusan dalam membangun bangsa. Itu kesan saya yang mendalam," ungkap Amhar.

Di hadapan Salim Segaf Aljufri dan Jazuli Juwaini, Amhar Azeth banyak bertukar pikiran tentang masalah kebangsaan, kemandirian, kedaulatan serta daya saing dan martabat Indonesia di pentas internasional.

Dirinya melihat Indonesia masih tertinggal dari banyak negara, diantara sebabnya pada pengelolaan SDM dan komitmen politik atau political will.

"Sebagai Dubes saya melihat potensi  Indonesia tidak kalah dari negara manapun, bahkan lebih unggul. Diperlukan political will yang lebih kuat lagi untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan bangsa sehingga Indonesia bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Bersama PKS insya Allah kita ikhtiar untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian bangsa," tandas Amhar.

Infografis Ajakan Demokrat ke NasDem dan PKS Bentuk Sekber Koalisi Perubahan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ajakan Demokrat ke NasDem dan PKS Bentuk Sekber Koalisi Perubahan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya