Tujuan Investasi, Kepala BP Batam Sampaikan Keunggulan Batam di Inggris

Pemerintah Inggris menyampaikan ketertarikannya untuk menjajaki peluang investasi sektor pendidikan di KEK Indonesia.

oleh stella maris diperbarui 07 Okt 2022, 13:08 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 12:35 WIB
BP Batam
Pemerintah Inggris menyampaikan ketertarikannya untuk menjajaki peluang investasi sektor pendidikan di KEK Indonesia/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta BP Batam melakukan kunjungan ke Inggris dalam rangka menyampaikan rangkaian promosi investasi dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Hal itu disamapaikan Juru bicara Delegasi Indonesia, Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian Satya Bhakti Parikesit. 

"BP Batam akan mengundang beberapa Universitas di Inggris termasuk Nottingham University, untuk mendirikan Universitas di Kawasan Ekonomi Khusus," kata Satya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi melakukan kunjungan pertamanya ke University of Nottingham pada Selasa (4/10). Muhammad Rudi menerangkan, bahwa saat ini Batam sedang mengembangkan hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri light and valuable, industri digital dan kreatif, international trade and finance center dan integrated health tourism. 

"Batam kota industri dan jasa yang lokasinya berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, untuk meningkatkan daya saing Batam, dibutuhkan SDM yang berkualitas. Untuk itu mereka harus mempunyai akses ke pendidikan internasional yang berkualitas juga", jelasnya.

Untuk itu pihaknya mengundang Universitas-universitas Internasional untuk membuka Universitas di Kawasan Ekonomi Khusus di Batam, yang pasarnya tidak hanya Batam, tapi seluruh Indonesia dan kawasan regional ASEAN.

BP Batam
Ki-ka: Associate Director of Global Engagement, University of Nottingham David Ouchterlonie dan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi/Istimewa.

Associate Director of Global Engagement, University of Nottingham David Ouchterlonie menyambut baik atas kunjungan pemerintah Indonesia. Dia menyampaikan bahwa Keberadaan Universitas Nottingham banyak memberi manfaat ekonomi dan lapangan kerja bagi Inggris.

Disebutkan, University of Nottingham adalah penyumbang terbesar ke enam penciptaan lapangan kerja di Kota Nottingham. Menyumbang 838 juta pounsterling terhadap PDB Inggris dimana 700 juta pound sterling diantaranya untuk PDRB Kota Nottingham.

Nottingham University juga menciptakan 18.417 pekerjaan di seluruh Inggris dan 8.000 di antaranya untuk Kota Nottingham. Setiap tahun Nottingham University juga menarik 31.500 pengunjung untuk datang ke Nottingham setiap tahun.

"Kehadiran mahasiswa Internasional yang kuliah di Nottingham University setiap tahunnya menyumbang 106.3 juta poundsterling per tahun untuk PDRB Inggris," sebut David.

BP Batam
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi/Istimewa.

Dalam kesempatan itu juga, Muhammad Rudi sempat mempromosikan Batik Batam Marlin sebagai cinderamata dari daerah Kepulauan Riau.

Namun uniknya, David Ouchterlonie yang juga selaku pimpinan pertemuan ternyata juga mengenakan dasi bermotif batik Indonesia. Hal itu menurut Muhammad Rudi menunjukkan, bahwa batik sudah cukup familiar di Nottingham.

"Semoga kehadiran kami di sini akan memberi dampak pada ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan transfer knowledge terhadap pendidikan tinggi di Batam," harap Muhammad Rudi.

Pemerintah Indonesia melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengundang Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi untuk mengikuti serangkaian promosi investasi ke Inggris.

BP Batam akan mempromosikan KEK Kesehatan dan Kek Nongsa Digital Park Batam kepada investor di bidang pendidikan dan perguruan tinggi. Pemerintah Inggris menyampaikan ketertarikannya untuk menjajaki peluang investasi sektor pendidikan di KEK Indonesia.

Selain itu, pihaknya juga mengundang secara khusus Pemerintah Indonesia untuk berbagi informasi perihal kebijakan utamanya investasi sektor pendidikan dan perguruan tinggi di KEK Indonesia. KEK menjadi akselerasi pemerintah untuk menarik minat investasi asing.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya