Cegah Banjir Jakarta, Pemprov DKI Bakal Keruk Lagi Lumpur Kali Ciliwung

Pemprov DKI Jakarta akan kembali mengeruk sedimen lumpur di sejumlah sungai, termasuk Kali Ciliwung untuk mencegah banjir.

oleh Winda Nelfira diperbarui 12 Okt 2022, 09:31 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 09:27 WIB
Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Terus Dikebut
Pekerja dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta menggunakan kendaraan alat berat saat menyelesaikan proyek normalisasi Kali Ciliwung di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022). Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA memastikan program normalisasi Kali Ciliwung terus berjalan dengan prioritas di lokasi aliran utama sungai dan tujuh kelurahan yang merupakan titik rawan banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa perlu kembali dilakukan pengerukan lumpur di Kali Ciliwung. Pasalnya, kata Riza, banjir yang belakangan terjadi di beberapa titik Jakarta disebabkan luapan Kali Ciliwung.

"Nanti kita akan susun kembali dan akan kita lakukan, keruk-keruk lumpur yang ada, termasuk di Kali Ciliwung," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 11 Oktober 2022 malam.

Politikus Gerindra ini menyatakan ada program yang dinamakan "Gerebek Lumpur" dan diklaim sudah berjalan sejak lama. Selain itu, Riza mengungkapkan bahwa pengerukan di Kali Ciliwung juga pernah dilakukan pada 2020.

"Kalau ada sungai daerah yang belum kena, nanti disampaikan saja. Memang ini perlu waktu, karena ini kan jumlahnya banyak sekali yang harus dikeruk," kata dia.

Riza menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah menyediakan ratusan alat berat untuk program tersebut. Namun, jumlah alat berat tersebut belum memadai karena banyaknya sungai di ibu kota.

"Tidak kurang dari 257 (unit), tapi justru masih kurang," katanya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal BMKG yang memperkirakan cuaca ekstrem di Indonesia yang masih berlanjut untuk sepekan ke depan pada periode hingga 15 Oktober 2022. Menurut Anies kesiagaan harus ditingkatkan.

"Itu artinya kita semua harus siaga bahwa potensi limpahan longsor Indonesia, potensi limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi termasuk kami di Jakarta," kata saat ditemui di TPST Bantargebang, Pangkalan V, Kota Bekasi, Senin 10 Oktober 2022.

 

Siagakan Pompa Mobile hingga Pemadam Kebakaran

FOTO: Aksi Pemadam Kebakaran Sedot Air Banjir di Cipinang Melayu
Petugas pemadan kebakaran menyedot air banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Minggu (21/2/2021). Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengerahkan 20 mobil pompa untuk menyedot air yang membanjiri RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu untuk mengurangi debit air. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Anies menyampaikan sebagai antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan alat-alat yang bisa digunakan untuk pemompaan genangan disiagakan.

"Dipastikan berfungsi pompa stationer, pompa mobile. Kemudian mobil truk pemadam kebakaran dan tangki-tangki pengamanan semua disiagakan karena kita mengalami kondisi yang juga ekstrem," ucap Anies.

Anies menjelaskan, pada pekan lalu curah hujan yang mengguyur Jakarta tergolong tinggi dari hari-hari biasanya. Bahkan, kata Anies angkanya mencapai 180 milimeter (mm).

"Sebagai contoh pekan lalu hujan ada yang 120 milimeter sampai dengan 180 milimeter yang bisanya dihitung harian 140, 180-an sangat lebat, bahkan 180 bisa dibilang ekstrem," katanya

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya