Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Menko Polhukam Mahfud Md menyebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah menguji racun dalam gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian saat Tragedi Kanjuruhan.
"Adapun peringkat keterbahayaan atau keberbahayaan atau racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional," ujar Mahfud Md dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).
Mahfud menyebut, meninggalnya ratusan orang dalam Tragedi Kanjuruhan sudah dipastikan karena gas air mata. Maka dari itu tingkat racun tersebut tengah didalami lebih lanjut.
Advertisement
"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," kata dia.
Mahfud memastikan, mereka yang meninggal dan kritis di rumah sakit disebabkan karena kehabisan oksigen dan terinjak-injak akibat ditembakkan gas air mata.
"Nah kemudian yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya," kata dia.
Tiba di Istana, TGIPF Laporkan Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Jokowi
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2022) siang.
Mereka siap melaporkan hasil investigasi terkait tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, TGIPF tragedi Kanjuruhan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pukul 13.11 WIB dengan menggunakan bis Kemenko Polhukam. Tampak kehadiran Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketua TGIPF
Hadir juga para anggota TGIPF lainnya untuk menyampaikan investigasi kepada Jokowi. Berdasarkan informasi, TGIPF akan diterima Jokowi pada pukul 13.30 WIB.
"Saya bersama 13 anggota TGIPF kerusuhan sepakbola di Kanjuruhan akan menghadap ke Presiden untuk menyampaikan laporan berdasarkan temuan-temuan yang mungkin ada yang belum terungkap di berbagai media atau tim-tim lain," kata Mahfud kepada wartawan.
Advertisement