Tinjau Indo Defence 2022, Jokowi Dorong Peningkatan Kerja Sama Industri Pertahanan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau Indo Defence 2022 Expo & Forum yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 15:30 WIB
PT. Falah Inovasi Teknologi (Falah)
Salah satu booth simulator berteknologi canggih dari PT. Falah Inovasi Teknologi (Falah) yang sedang berada di Indo Defence 2022 Expo & Forum. (Foto: Genantan Saputra/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau Indo Defence 2022 Expo & Forum yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

Dia pun mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ajang promosi bagi produk peralatan pertahanan dan keamanan dalam negeri.

"Pagi hari ini saya baru saja meninjau Indo Defence 2022 bersama Pak Menteri Pertahanan Pak Prabowo. Ini saya melihat bagus untuk promosi juga utamanya produk peralatan pertahanan dan keamanan," kata Jokowi di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11).

Jokowi menilai, pameran tersebut penting untuk meningkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri. Menurutnya, industri pertahanan dalam negeri perlu ikut serta menyikapi perkembangan global yang terjadi saat ini.

"Indikasi anggaran pertahanan di negara-negara NATO, di Timur Tengah dan juga di Asia Timur ini ada kecenderungan naik sangat drastis serta kemunculan teknologi-teknologi militer yang baru ini juga perlu kita ikuti bersama," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut mengapresiasi perkembangan industri pertahanan dalam negeri yang dinilai telah berjalan dengan sangat baik. Salah satunya Defence Industry Indonesia atau Defend ID yang menargetkan masuk ke dalam 50 perusahaan pertahanan kelas dunia.

"Tentu saja dengan produk-produk yang kita miliki sekarang harus dikembangkan sebaik mungkin," ucapnya.

Harapan Jokowi, Indo Defence 2022 Expo & Forum ini dapat mencapai target kerja sama yang sebanyak-banyaknya dalam rangka peningkatan industri pertahanan dalam negeri. "Sebanyak-banyaknya lakukan kerja sama untuk bisa kita transfer teknologi untuk teknologi-teknologi militer yang terbaru," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat mengelilingi stan yang dipamerkan. Di pameran itu, terlihat berbagai alat utama sistem senjata dipajang seperti mobil tempur, drone, hingga senjata canggih yang dipajang.

Disamping itu, terlihat pula teknologi berupa virtual reality simulator yang bisa dicoba oleh para pengunjung. Seperti simulator terjun payung, menerbangkan pesawat tempur hingga kapal perang.

Salah satu booth simulator berteknologi canggih itu ialah PT. Falah Inovasi Teknologi (Falah) yang merupakan Industri Pertahanan Indonesia untuk mengembangkan sistem training and simulation, sistem informasi manajemen, menggunakan augmented reality dan virtual reality.

 


Tanda Tangan MoU

Pada Indo Defence itu, Falah melakukan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan pertahanan asal Turki Havelsan. Havelsan telah sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan berbagai produk untuk pelatihan dan simulasi.

Kerjasama ini dimulai dengan pengembangan shooting simulator, parachute simulator dan flight simulator. Kedepannya akan ada lebih banyak produk yang akan dikembangkan bersama.

Komisaris sekaligus CTO Falah, Deni Muslim menyampaikan bahwa Havelsan adalah mitra strategis untuk teknologi dalam pengembangan berbagai produk training dan simulasi.

"Kita sangat gembira dapat menjalin kerja dengan Havelsan karena mereka memiliki pengalaman yang panjang dan memiliki visi serta semangat yang sama terutama terkait pengembangan industri dan transfer of technology," ujarnya.

Sedangkan CEO Falah Noviayana menceritakan bahwa penandatanganan MoU pada hari ini merupakan babak baru bagi kedua pihak setelah pertemuan pertama di event International Defence Exhibition (IDEX) Abu Dhabi tahun 2021 silam.

Dalam kerangka kerja sama ini, Falah akan melakukan inovasi pada perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem agar dapat sesuai dengan kebutuhan aparat militer Indonesia, aparat keamanan, aparat penegak hukum dan berbagai pasukan khusus.

Inovasi dilakukan tidak terbatas pada penyesuaian parasut, tapi senjata dan kustomisasi pesawat, serta visual database Indonesia dan berbagai skenario pelatihan khusus.

 


Posisi yang Penting

Pada kesempatan ini CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, menyampaikan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara memiliki posisi yang penting. Menurutnya, Havelsan aktif mengikuti berbagai proyek terkait militer dan non-militer di Indonesia.

"Kami sangat gembira memiliki Falah sebagai mitra kami. Mereka memiliki kemampuan dan sumber daya yang mumpuni dalam pengembangan berbagai produk. Saat ini kami juga secara aktif mengikuti berbagai proyek terkait militer dan non-militer di Indonesia," ujarnya.

Sejak awal berdiri Falah memfokuskan produknya pada pelatihan militer dan non-militer menggunakan teknologi canggih seperti augmented reality dan virtual reality. Falah memiliki sistem manajemen pembelajaran sendiri dan platform virtual training suite untuk berbagai konten yang dibutuhkan.

Saat ini Falah telah mengembangkan banyak konten dan skenario pelatihan yang dibuat khusus untuk pelatihan perawatan pesawat, sistem pembelajaran bahasa virtual reality, dan berbagai materi pelajaran e-learning lainnya.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya