Hindari Ego Sektoral, Jokowi Minta Kolaboari Antar-Kementerian Diperkuat

Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet di Istana Negara. Dalam kesempatan ini, Jokowi meminta para menterinya untuk menghindari ego sektoral.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Des 2022, 15:51 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 15:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet sekaligus memberikan arahan kepada seluruh jajaran menterinya. Presiden Jokowi meminta agar antarlembaga dapat memperkuat jejaring kolaborasi dan menghindari jebakan ego sektoral.

“Kuncinya sekali lagi kolaborasi antara-kementerian dan lembaga dan jangan terjebak pada ego sektoral. Lakukan konsolidasi data, konsolidasi policy dan juga konsolidasi dari pelaksanaan implementasi,” kata presiden seperti dikutip Selasa (6/12/2022).

Soal strategi besar di tengah situasi ekonomi dunia, Jokowi mengingatkan kembali dengan hal yang berkaitan peningkatan konsumsi. Utamamya, soal belanja dari pemerintah, belanja APBN, belanja APBD, belanja BUMN yang harus diikuti dengan kontrol.

“Ini (kontrol) agar bisa menaikkan konsumsi masyarakat. sehingga yang namanya pembelian produk dalam negeri itu wajib. Tidak bisa ditawar lagi,” minta Jokowi.

Selain itu, Jokowi mewanti para jajarannya agar tidak ada hitungan yang keliru. Sehingga jika dibutuhkan, negara mempunyai persiapan untuk mempertahankan suplly dan demamd yang terkendali.

“Kita tahu bahwa situasi dunia masih tidak baik-baik saja, sehingga sekali lagi saya minta seluruh policy yang berkaitan dengan masyarakat hajat hidup orang banyak betul dikalkulasi, dihitung betul,” Jokowi menutup.

Antisipasi Cuaca Ekstrem

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/10/2022). (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI/Agung)

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan, ada sejumlah catatan penting yang harus menjadi perhatian kabinetnya, utamanya soal ancaman cuaca ekstrem dan krisis multi sektor.

“Antisipasi rencana cuaca ekstrem dan yang berkaitan dengan keselamatan, agar kita semuanya memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi,” kata Jokowi kepada para menterinya, Selasa (6/12/2022).

Jokowi ingin, perhatian para menterinya dapat diartikan sebagai representasi negara yang hadir di tengah masyarakat terdampak bencana. Caranya, dengan langsung terjun melakukan penanggulangan ke daerah yang terdampak.

“Kita ingin memastikan negara betul-betul hadir, segerakan bantuan kemanusiaan dan juga segerakan rekonstruksi bangunan terdampak gempa ataupun bencana lainnya apabila memang keadaan sudah memungkinan untuk segera dimulai,” tegas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya