Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan mengahdiri tasyakuran Milad ke-42 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Istora Senayan, Selasa malam (21/2/2023).
Bakal capres yang diusung Nasdem ini menyatakan, bicara tentang BKMT tentu tak dapat dilepaskan dari sosok Tuty Alawiyah, yang bukan hanya seorang ustadzah yang mampu memimpin ratusan Majelis Taklim hingga menjadi BKMT yang jangkauannya seluruh Indonesia.
Baca Juga
"Dia juga seorang ibu yang hebat dalam mendidik anak-anaknya," ujarnya.
Advertisement
Anies mengaku m engenal Prof Dailami Firdaus dan para saudaranya, anak dari Tuty Alawiyah, merupakan pribadi-pribadi yang berhasil di bidangnya.
"Tak hanya itu mereka juga amat guyub serta saling support.Selama 42 tahun BKMT telah menjadi teladan keberhasilan pendidikan dalam keluarga," sambungnya.
Anies menambahkan, BKMT menjadi bukti bahwa pengajian menghasilkan ibu-ibu yang lebih berpengetahuan.
"Ibu-ibu yang punya bekal untuk mendidik anak-anaknya, membuat rumah yang mencerminkan nilai Islam dan akhlak yang baik," ujarnya.
Dia yakin ke depannya, BKMT semakin maju dan seluruh kebaikan dari BKMT menjadi catatan amal jariyah Allohuyarham Tuty Alawiyah.
Nasdem Tanggapi Bawaslu
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menegaskan tak ada aturan pemilu yang dilanggar oleh bakal capresnya, Anies Baswedan ketika berkeliling Indonesia. Hal ini dikatakan Effendy untuk merespon sindiran Ketua Bawaslu Rahmat Bagja soal calon presiden yang safari politik sebelum waktunya.
"Mas Anies keliling republik tidak ada aturan yang dilanggar. Bahkan sangat positif untuk edukasi politik bagi warga. Yang baik dan terang benderang jangan dipandang dengan kacamata hitam dan hati kedengkian," kata Gus Choi, saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/2/2023).
Gus Choi mengatakan, tak ada aturan yang dilanggar oleh Anies lantaran hingga kini masa kampanye belum ditetapkan.
"Itu pemahaman UU yang dangkal. Sosialisasi calon pemimpin negara ya ke publik, kalau nanti sudah ada jadwal kampanye, dinamakan kampanye. Sekarang karena belum waktunya kampanye, ya kita ketemu siapa saja, di mana saja atas nama silaturrahim, anjangsana, jumpa publik, atau sosialisasi, dan lainnya. Itu tidak ada yang dilanggar. Bawaslu jangan mengada-ada," imbuh Gus Choi.
Advertisement