Pemindahan IKN, Jokowi: Insya Allah Selesai 15-20 Tahun

Jokowi menekankan pemindahan ibu kota negara bukan hanya sekedar memindahkan gedung-gedung kementerian saja. Jokowi juga ingin adanya pola pikir dan budaya kerja di IKN.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Feb 2023, 15:15 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 15:15 WIB
Presiden Jokowi meninjau pembangunan dasar yang sudah dimulai di Ibu Kota Nusantara (IKN) didampingi para menteri dan Ketua DPR Puan Maharani
Presiden Jokowi meninjau pembangunan dasar yang sudah dimulai di Ibu Kota Nusantara (IKN) didampingi para menteri dan Ketua DPR Puan Maharani. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa proses pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur bukanlah pekerjaan yang dapat selesai dengan cepat. Menurut dia, butuh waktu hingga 20 tahun untuk menyelesaikan pemindahan IKN.

"Memang ini bukan hanya pekerjaan hanya setahun 2 tahun, Insya Allah selesai 15-20 tahun. Tapi kita harus berani memulainya," ujar Jokowi dalam Pembukaan Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah di Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023).

Dia menekankan pemindahan ibu kota negara bukan hanya sekedar memindahkan gedung-gedung kementerian saja. Jokowi juga ingin adanya pola pikir dan budaya kerja di IKN.

"Sistemnya sejak awal kita bangun, SDM-nya sejak awal kita siapkan. Sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota yang negara lain tidak memiliki," jelasnya.

Jokowi menyampaikan gagasan soal pemindahan ibu kota negara sudah ada dari tahun 1960-an saat pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu, Kota Palangkaraya menjadi salah satu opsi menjadi ibu kota negara baru.

Namun, pemerintah Presiden Jokowi terus melakukan kajian guna menentukan daerah yang tepat untuk dibangun ibu kota baru. Akhirnya, terpilihlah Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

"Yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak Bung Karno tahun 60 (1960). Bung karno sdh akan memindahkan ibu kota Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya," tutur Jokowi.

"Itu semua kita liat lagi di titik mana yang paling baik itu perpindahan ibu kota itu," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Dipindah ke Kalimantan

Dia menyebut bahwa sebanyak 58 persen PDB ekonomi Indonesia berada di Pulau Jawa dan 56 persen penduduk ada di Jawa. Hal inilah yang menjadi alasan Jokowi memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa agar ada pemerataan pembangunan.

"58 persen. dan 56 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa, betapa sangat padatnya Pulau Jawa. Sehingga, memerlukan namanya pemerataan pembangunan. Tidak Jawasentris, tapi Indonesiasentris," kata dia.

Disamping itu, kata dia, Jakarta saat ini sudah padat dan macet. Namun, pemerintah akan menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis, pariwisata, dan ekonomi.

"Jakarta sendiri sdh sangat padat, sangat macet. Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," pungkas Jokowi.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya