Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Ketiganya pun telah dipulangkan ke keluarga.
'Sudah tiga-tiganya dipulangkan, hari pertama satu, hari kedua, dua. Doakan bisa teridentifikasi dengan baik (jenazah lainnya)," tutur Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Advertisement
Baca Juga
Usai peristiwa kebakaran, lanjut Hariyanto, RS Bhayangkara Polri menerima sebanyak 16 kantong jenazah dengan rincian sembilan tubuh laki-laki, enam perempuan, dan satu berisikan body part. Adapun yang berhasil teridentifikasi dan telah dipulangkan adalah tiga jenazah yaitu Syahrul Hidayatullah (28), M Bukhori (41), dan Iriana (61).
"Yang lain-lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk kita identifikasi dengan sidik jari. Kita mengandalkan gigi, kemudian properti, kemudian medis dan DNA. Jadi DNA sekarang masih proses, doakan dalam beberapa hari ke depan akan selesai," jelas dia.
Menurutnya, untuk pemeriksaan DNA membutuhkan waktu sekitar lima hari sampai dua minggu. Prosesnya pun bisa diambil dari tulang, darah dan lainnya.
"Kalau DNA alhamdulillah pada case ini masih semuanya Insya Allah masih bisa diperiksa semuanya. Kalau sidik jari, kemarin sudah diinformasikan oleh Kapus Inafis bahwa dari 15 ini hanya enam yang bisa, tapi yang keluar hanya dua atau tiga kemarin, itu yang kesulitan-kesulitannya. Kenapa? Karena ya tempat sidik jarinya sudah rusak," Hariyanto menandaskan.
Usut Kebakaran Depo Pertamina, 14 Saksi Telah Diperiksa
Polisi masih berupaya mengusut kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang sejauh ini menelan belasan korban meninggal dunia. Ada sebanyak 14 saksi yang telah menjalani pemeriksaan.
"Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya masih terus bekerja dalam melakukan penyelidikan untuk mencari bukti-bukti dan petunjuk, serta telah dimintai keterangan terhadap 14 orang," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 6 Maret 2023.
Menurut Ahmad, 14 saksi itu terdiri dari operator security, supervisor teknisi dari Pertamina, serta masyarakat. Selain itu, pencarian korban hilang juga masih terus dilakukan.
"Polri telah menurunkan alat berat dan regu atau unit K9 anjing pelacak untuk membantu pencarian korban," jelas dia.
Adapun untuk penanganan korban terdampak kebakaran, lanjutnya, Polri telah mendirikan sejumlah dapur umum di sekitaran lokasi, serta menyediakan posko kesehatan statis berikut tim medis dan trauma healing.
“Tim trauma healing ini menurunkan anggota Polwan bersama PMI untuk anak-anak korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang,” Ahmad menandaskan.
Advertisement
BPBD DKI: 39 Orang Masih Dirawat di Rumah Sakit Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sementara itu, Plh Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta M Ridwan Ibrahim menyatakan, masih ada 39 warga yang dirawat di rumah sakit di Jakarta, akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang, pada Jumat 3 Maret lalu.
Selain itu, BPBD DKI juga mencatat 172 warga masih mengungsi di sejumlah lokasi penampungan. Antara lain Kantor PMI Jakarta Utara dan di RPTRA Rasella.
Ridwan menyatakan, pihaknya terus bersiaga untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi kebakaran depo Pertamina Plumpang, mendapatkan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian.
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu," kata dia, Selasa (7/3/2023).
Selain itu, bantuan berupa air mineral, sarung, selimut, mukena, terpal, matras, family kit, kidsware, sandang, kantong jenazah, sabun batangan, wipol, hand sanitizer, masker, kipas angin, alas tenda dan megaphone juga telah disalurkan kepada warga di pengungsian.
Ridwan menyampaikan bahwa juga tersedia pelayanan data kependudukan di dua tempat pengungsian oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta. Warga dilayani untuk keperluan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga permohonan akta lahir.