Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menyampaikan pentingnya peran dan eksistensi industri semen nasional dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Terutama, industri semen BUMN yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau Semen Indonesia Group (SIG).
"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, bersama Komisi VI DPR RI terus berusaha untuk melakukan penataan agar BUMN yang bergerak di bidang industri bahan bangunan tersebut dapat semakin berkembang dan berdaya saing," kata Martin dalam keternagan diterima, Sabtu (8/4/2023).
Martin menambahkan, penataan dilakukan seperti penyatuan seluruh Industri Semen BUMN dalam satu payung holding, yaitu Semen Indonesia Group. Tujuannya, agar menjadi lebih teratur, lebih efisien, lebih murah biaya produksinya.
Advertisement
Saat ini, lanjut Martin, ada tantangan baru bagi industri semen nasional. Yaitu masuknya perusahaan semen dari luar negeri yang sengaja menjual produknya dengan harga murah demi membuat industri semen Indonesia kehilangan pasar dan kalah saing.
"Karena itu Komisi VI bersama pemerintah terus bekerja untuk membuat pasar semen di Indonesia ini bisa lebih baik ke depan," ujar dia.
Martin menegaskan, pentingnya eksistensi perusahaan semen BUMN bagi pembangunan di Indonesia. Oleh karenanya, eksistensi ini perlu didukung oleh semua pihak.
"Negara kita ini masih sedang membangun banyak infrastruktur. Sebanyak 70 persen dari proyek-proyek strategis nasional, contohnya pembangunan jalan tol, itu semennya juga dari SIG," ujar Martin.
"Kita perlu industri semen BUMN ini menjadi tambah bagus karena ini adalah dasar dari pembangunan kita," tambah Legislator dari Dapil Sumut II tersebut.
Martin menjelaskan, infrastruktur merupakan salah satu penopang peradaban suatu bangsa. Pembangunan infrastruktur sangat penting terlebih bagi Indonesia, negara kepulauan dengan kekhasan kondisi geografis di dalamnya. "Pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas antar kawasan serta berupaya melakukan pemerataan dengan memprioritaskan pembangunan di daerah dan desa," yakin dia.
Selain Kementerian PUPR, lanjut Martin, instansi lain yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur ini adalah Kementerian BUMN, termasuk Semen Indonesia Group (SIG) yang bergerak di industri bahan bangunan.
Saat ini, SIG merupakan produsen bahan bangunan terbesar di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara dengan total kapasitas produksi 52,6 juta ton semen per tahun. Untuk diketahui, paparan Martin disampaikan dalam sosialisasi bertema "Membangun Indonesia dengan Aman dan Ramah Lingkungan", di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara pada 1 April 2023.
Latar Belakang Semen Indonesia
SIG adalah holding company yang memayungi enam anak usaha produsen semen yaitu, Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Solusi Bangun Indonesia, Semen Baturaja dan Thang Long Cement Company di Vietnam. Hal itu semakin memperkuat posisi SIG sebagai industri semen terbesar dengan jaringan distribusi terluas, portofolio produk terlengkap dan solusi bernilai tambah.
Sebagai catatan, SIG juga berkomitmen untuk menghadirkan pembangunan kontruksi yang berkelanjutan. Yaitu dapat bertahan dan bernilai tinggi dalam jangka panjang. Hal ini berkaitan dengan kondisi dunia yang tengah berjuang mempertahankan keberlanjutan planet bumi akibat dampak pemanasan global.
Berbekal kapabilitas teknologi, pengalaman, dan wawasan bertaraf internasional, SIG menghadirkan sederet produk dan solusi untuk pembangunan yang ramah lingkungan. Produk semen kantong SIG telah tersertifikasi Green Label dari Green Product Council. SIG juga memiliki produk semen curah nonOPC (ordinary Portland cement) yang ramah lingkungan karena rendah emisi karbon.
Tak hanya itu, SIG juga menawarkan beton jadi inovatif untuk beragam kebutuhan aplikasi. Antara lain: SpeedCrete yang merupakan solusi perbaikan jalan hanya dalam beberapa jam di malam hari. Kecepatan dan kualitas tinggi SpeedCrete membantu perbaikan jalan minim emisi CO2 dan kerugian perekonomian dari kemacetan karena penutupan jalan, dan lebih efisien dari sisi biaya pemeliharaan dalam jangka panjang.
Berbagai solusi tadi ditawarkan SIG sebagai bukti bahwa BUMN Indonesia maju, adaptif dan inovatif, serta mampu menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan pembangunan masa depan.
Advertisement