Pimpinan Komisi I Bambang Kristiono Meninggal Dunia, Diduga Akibat Serangan Jantung

Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman mengatakan, kader partai Gerindra itu meninggal dunia diduga karena penyakit jantung.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2023, 13:41 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 13:41 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiono meninggal dunia, Kamis, 20 Juli 2023. (Nur Habibie/Merdeka.com)
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiono meninggal dunia, Kamis, 20 Juli 2023. (Nur Habibie/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan. Almarhum meninggal usai melakukan kunjungan kerja di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman mengatakan, kader partai Gerindra itu meninggal dunia diduga karena serangan penyakit jantung.

"Kemungkinan besar jantung," kata Habiburokhman kepada wartawan di kediaman duka di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Selain itu, Habiburokhman menyebut, jika Bambang pernah mengalami penyakit usus buntu dan sudah menjalani operasi atas penyakitnya itu.

Tak hanya itu, Bambang juga ternyata disebutnya pernah terkena virus Covid-19. Namun, tak disebutkan berapa kali terkena virus tersebut dan berapa lama mengalaminya.

"Covid kan berjemur, terus panas. Ini menjadi infeksi, tapi ini sudah baik. Sudah dioperasi lagi sudah mulai baik, 3 atau 4 bulan kebelakang lah. Mungkin karena latar belakang itu juga. Setelah itu memang sedikit kurang stabil kesehatan beliau," jelasnya.

Sempat Janjian Makan Malam dengan Ketua DPD Sulsel

Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman di rumah duka Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono, Kamis (20/7/2023). Bambang Kristiono meninggal dunia di Makassar saat melakukan kunjungan kerja. (Nur Habibie/Merdeka.com)
Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman di rumah duka Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono, Kamis (20/7/2023). Bambang Kristiono meninggal dunia di Makassar saat melakukan kunjungan kerja. (Nur Habibie/Merdeka.com)

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, sebelum diketahui atau ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ternyata almarhum sudah ada janji dengan Ketua DPD Sulawesi Selatan Andi Iwan Darmawan Aras untuk makan malam.

Rencana makan malam itu dijadwalkan pada pukul 20.00 Wita, namun hingga pukul 23.00 Wita tak ada kabar dari almarhum. Hingga akhirnya, diputuskan untuk membuka paksa pintu kamarnya.

"Janji jam 8 malam, ditunggu sampai jam 11 (malam) enggak bisa dihubungi. Lalu, tadi pagi juga belum bisa dihubungi, maka diputuskan kamar yang bersangkutan dibuka paksa dan beliau sudah tiada," ujarnya.

"Kami minta mohon maaf atas segala salah dan khilaf beliau, dan mohon didoakan beliau Husnul Khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya