Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ingin agar prajurit serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI tidak berfoto dengan menggunakan simbol jari. Karena, hal ini nantinya akan menimbulkan persepsi berbeda-beda jika mereka mendukung salah satu pasangan calon (paslon).
Baca Juga
"Prajurit dan PNS TNI mulai sekarang tidak berfoto selfie dengan menggunakan simbol jari, karena bisa diputarbalikkan sebagai bentuk dukungan kepasangan calon," kata Panglima TNI Yudo Margono dalam acara pengarahan netralitas TNI dalam Pemilu 2024 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2023).
Advertisement
Namun, hal itu boleh saja dilakukan saat berfoto oleh para purnawirawan. Namun, hal ini dilarang terhadap mereka yang masih aktif dan berfoto dengan pose jari.
"Nah ini kan ada leting-leting kan gitu, ada leting yang gini (meragakan pakai tangan), ada yang gini, kalau yang pensiun enggak apa-apa. Ini kan leting 33 sudah mau pensiun semua ini, tapi yang belum pensiun untuk sementara ini (jangan lakukan)," ungkap Yudo Margono.
"Kalau untuk letingnya sendiri boleh, letingnya sendiri di Mabes TNI boleh, nah tapi nanti jangan sampai terus diajak kontestan di luar terus foto, terus letingnya gini (peragain lagi tangan), leting berapa ini? Yang kemarin gini-gini, 93. Terus ada yang gini, ternyata gambar," sambungnya.
Eks Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) ini pun mengimbau terhadap PNS maupun prajurit TNI untuk berhati-hati menjelang pesta demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu).
"Nah ini untuk menjelang nanti supaya hati-hati, supaya lebih baik untuk sementara menjelang Pemilu ini, tahan diri dulu. Mungkin yang enggak ngembari sarangheo gini ora ono," ungkapnya.
Jangan Sampai Ditangkap Danpuspom
Selain itu, ia memastikan, Danpuspom TNI bisa dengan mudah untuk menangkap terhadap mereka yang terutama memakai seragam atau berpakaian dinas.
"Tadi malam itu saya hadir di Kompas Tv itu ada yang gini, loh itu kan leting ku. Ini ada kontestan yang baru ini, makanya hati-hati Pak Askomlek, ini jangan sampai ditangkap Danpuspom TNI gara-gara gini-gini. Biasanya selfie itu yang gini-gini, supaya sampaikan jajaran jangan sampai wis pakaian dines, pakai gitu, ini mudah sekali nanti nangkapnya," paparnya.
Tak bosan, ia pun kembali mengingatkan prajurit hingga PNS TNI untuk berhati-hati jika melakukan sesi foto atau berswafoto (selfie).
"Sebenarnya kita mau baik kompak, diputarbalikkan gitu, wah ini Panglima TNI, padahal ini sudah sejak dulu saya Letda itu leting 33 seperti ini. Tapi begitu sekarang kampanye, wis gini celoko sekarang, makanya harus hati-hati," ucapnya.
"Yang gini saja hati-hati, apalagi yang gini-gini tadi, leting berapa yang ini? 90? 93 gimana? Gini juga kan? Ternyata gini-gini laris, yang 93. Makanya harus hati-hati ke depan," pungkasnya.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com
Advertisement