Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menjadikan arsip-arsip penanggulangan pandemi COVID-19 sebagai catatan sejarah. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta Firmansyah mengatakan, arsip tersebut dapat menjadi informasi sejarah secara nasional.
Firman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga
“Seluruh Indonesia, tidak hanya Jakarta, terimbas pandemi Covid-19. Dalam penanganannya, ada program di semua instansi terkait. Untuk itu karena ini bagian dari proses menangani wabah penyakit yang ada siklusnya makanya kami menyelamatkan arsipnya bagaimana masing-masing institusi di Pemprov baik OPD maupun BUMD itu berbuat apa,” kata Firman di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Advertisement
Selain menjadi memori, tambah Firman, arsip tersebut bakal menjadi panduan atau petunjuk jika terjadi wabah penyakit yang besar seperti penularan virus corona lagi di masa depan.
"Kita harus punya memori kolektif masing-masing OPD dan BUMD dan masyarakat berbuat apa kita ramu menjadi dokumen terkonsolidasi dan memori yang menjadi panduan bagi generasi berikutnya,” ujar Firman.
“Nanti semuanya kita kompilasikan jadi satu semua tidak kita nunggu retensi arsip yang 10 tahunan karena ini bagian yang harus kita koleksi lebih cepat. Dokumen ini penting jangan sampai kita lupa strategi penanganan Covid dan korbannya, ini panduan taktis bagaimana menangani pandemi seperti ini,” sambung Firman.
Pandemi Covid-19 Peristiwa Langka
Pada kesempatan yang sama, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pandemi merupakan peristiwa sangat langka karena terjadi dalam kurun waktu 100 tahun sekali.
“Sangat sayang kalau tidak didokumentasikan dengan baik, kita meninggalkan catatan sejarah bukan semata-mata dokumentasi saja tapi untuk menjadi pembelajaran baik bagaimana bangsa dan Jakarta mampu mengantarkan warganya selesai pandemi Covid-19," kata Widy.
Reporter: Lydia Francisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement