Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Lanud Halim, Ada Ceceran Bensin Dekat Lokasi

Polisi membenarkan adanya aroma dan ceceran bensin di area terbakarnya anak perwira menengah (Pemen) TNI AU, CHR (16). Hal itu diketahui setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2023, 21:34 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 21:34 WIB
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata bersama  Dansatpom Lanud Halim Perdana Kusuma Letkol Pom Made Oka Darmayasa saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023).
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata bersama Dansatpom Lanud Halim Perdana Kusuma Letkol Pom Made Oka Darmayasa saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023). (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam)

Liputan6.com, Jakarta Polisi membenarkan adanya aroma dan ceceran bensin di area terbakarnya anak perwira menengah (Pemen) TNI AU, CHR (16). Hal itu diketahui setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Ada (bau bensin ketika olah TKP), ada (ceceran bekas bensin)," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).

Namun, Leonardus belum bisa menyimpulkan apakah aroma dan ceceran bensin itu memiliki keterkaitan dengan tutup botol warna merah yang sempat diamankan petugas saat olah TKP.

"Bukan botol, tapi tutup botol. Tolong saya koreksi lagi, tutup botol. Nah ini masih kita dalami. Nanti kita simpulkan dengan keterangan saksi, terutama mungkin orang tua," kata Leonardus.

Saat ini proses penyelidikan tewasnya anak pamen TNI AU masih berlangsung dengan koordinasi Asosiasi Psikologi Forensik atau Apsifor, Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, dan Subdit Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya,

"Kita masih melakukan penyelidikan secara intensif, profesional dan transparan, dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation," kata dia.

Selain itu, Leonardus juga menyampaikan sejauh ini telah ada 18 CCTV sekitar area lokasi yang telah diamankan. Sedangkan untuk saksi yang telah diperiksa sebanyak delapan orang.

"Lalu rencana tindak lanjut yang akan kita lakukan, hari ini kita akan melakukan klarifikasi terhadap wali kelas korban, guru BK dan teman kelasnya," kata Leonardus.

Proses penyelidikan terkait tewasnya CHR yang merupakan anak dari seorang perwira TNI AU masih berlangsung berdasarkan LP/A31/VIIII/ 2023/SPKT/Polsek Makasar/ Polres Metro Jakarta Timur, 24 November 2023.

"Korban berinisial CHR. Kronologi, pada Minggu sekira pukul 19.40 WIB telah ditemukan seseorang meninggal dunia dengan identitas CHR, laki-laki 16 tahun dalam kondisi terbakar," kata Leonardus.

Atas kejadian ini, Leonardus menyampaikan pihaknya telah melakukan serangkaian proses penyelidikan bekerja sama dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Puslabfor Mabes Polri.

"Upaya yang telah dilakukan, pertama adalah menerima laporan. Kedua, mendatangi TKP dan telah dilaksanakan olah TKP. Ketiga, membawa korban ke RS Polri untuk dilakukan visum dan autopsi," kata Leonardus.


Ada Sayatan Senjata Tajam di Jasad Anak Perwira TNI AU

mayat-ilustrasi-131024b.jpg
Anak perwira menengah (pamen) TNI AU, CHR (16), ditemukan tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma. (Foto ilustrasi mayat)

Berdasarkan hasil autopsi jasad anak perwira menengah (pamen) TNI AU, CHR (16), menunjukkan adanya enam luka sayatan di dada korban. Jasad CHR ditemukan hangus terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Ya, ada dada yang kanan itu batas antara dada dan perut. Kena hatinya itu kanan. (Luka sayat) sekitar dada itu enam lah, tiga kiri, tiga kanan," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto saat dikonfirmasi, Rabu (27/9/2023).

Hariyanto menjelaskan luka itu diperkirakan karena sayatan senjata tajam yang menyasar ke tubuh CHR. Namun, ia tidak bisa menjelaskan apakah sayatan itu ada unsur penganiayaan atau tidak.

"Iya benar sajam (senjata tajam). (apakah karena penganiayaan?) Saya enggak tahu, itu (ranah) penyidik yang lain," kata Hariyanto.

Sebelum meninggal, hasil autopsi menemukan adanya jelaga atau arang hasil bakaran suatu benda yang terhirup masuk ke rongga pernapasan anak pamen TNI AU itu. Dengan perkiraan sayatan diterima ketika korban masih hidup baru setelah itu terbakar.

"Tapi saat kita lihat cela nafasnya ada jelaga. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu. Ada di rongga pernapasannya," jelas Hariyanto.

Adapun, dampak dari bakaran tersebut, kondisi korban hampir sekujur tubuhnya mengalami luka bakar. Dengan persentase mencapai 91 persen, mencapai grade dua sampai tiga yang masuk ke dalam luka bakar parah.

"91 persen (alami luka bakar). Iya hampir sekujur tubuh, tinggal 9 persen. Jadi semuanya terbakar, tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar. Kemudian kebakarannya grade 2 sampai 3, artinya sudah kebakaran lanjut juga," ungkap Hariyanto.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Geger Pembunuhan Berantai Tersangka Wowon Cs. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Pembunuhan Berantai Tersangka Wowon Cs. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya