Harga Kereta Cepat Whoosh Masih Digodok, Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak Bicara Untung Rugi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, tarif kereta cepat Jakarta-Bandung atau yang kini dinamakan Whoosh masih digodok. Menurut dia, angka ideal untuk tarif akan berada di kisaran Rp250-350 ribu per tiket.

oleh Devira PrastiwiMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Okt 2023, 15:31 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 15:30 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, tarif kereta cepat Jakarta-Bandung atau yang kini dinamakan Whoosh masih digodok. Menurut dia, angka ideal untuk tarif akan berada di kisaran Rp250-350 ribu per tiket.

Namun Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah bukan bicara untung rugi soal penentuan tarif. Sebab, dia ingin hadirnya kereta cepat lebih mengedepankan pelayanan terhadap rakyat.

"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal ada di situ. Bukan untung dan rugi," ujar Jokowi di Stasiun Padalarang, Bandung, Senin (2/10/2023).

Jokowi memberi contoh, pada moda transportasi MRT diketahui sumber dana pembangunannya adalah subsidi dari pemerintah DKI Jakarta senilai Rp 800 miliar untuk jalur yang beroperasi saat ini.

Dia menilai, angka tersebut bukan bertujuan untuk kembali dengan sejumlah keuntungan, namun lebih kepada cara pemerintah memberikan layanan terbaik bagi warganya.

"MRT kita tau semuanya, MRT itu subsidi dari pemerintah DKI itu Rp800 miliar. itu baru jalur 1 jalur pendek. Nanti semakin panjang tapi itu memang fungsi pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan transportasi massal sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi atau naik kendaraan pribadi," ungkap Presiden Jokowi.

Jokowi pun memastikan, apa yang dilakukan sudah berkaca dengan negara yang memiliki moda transportasi yang maju. Artinya, kata dia, pemerintah sudah menghitung dan mengatur bagaimana skema pendanaan untuk moda transportasi anyar yang dimiliki Indonesia.

"Jadi di semua negara ya seperti itu, LRT itu coba dicek. Kita mempunyai skema yang berbeda-beda. MRT dengan Jepang, pendanaan dengan Jepang, konstruksi juga dengan Jepang. LRT semuanya dari dalam, dari INKA, dari WIKA. kereta cepat beda lagi skemanya. jadi berbeda-beda," papar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harapan Adanya Kereta Cepat

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kanan) meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Whoosh' di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023). (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Presiden Jokowi berharap, proses integrasi kereta cepat dengan moda transportasi lainnya bisa berjalan dengan segera. Nantinya, kata dia, kereta cepat bisa terkoneksi dengan MRT, LRT atau pun TransJakarta dan KRL.

"Itu yang terus kita usahakan, mengintegrasikan kereta cepat dengan LRT, dengan MRT, dengan Transjakarta, dengan moda transportasi bandara. Semuanya! kemarin kita juga lihat di pameran transportasi, mungkin (integrasi) dengan moda transportasi berbasi aplikasi (juga bisa)," Jokowi menandasi.

Sebelumnya, pada hari ini, Senin (2/10/2023), Presiden Jokowi sudah meresmikan hadirnya WHOOSH di Indonesia. Kepala Negara yakin, hadirnya WHOOSH adalah titik balik dari era baru moda transportasi publik di Tanah Air.

"Kereta cepat ini menandakan kemajuan transportasi kita yang dan proyek ini adakah hal baru bagi kita," bangga Jokowi di Stasiun Halim Jakarta, Senin (2/10/2023).

Jokowi berharap, dengan hal baru tersebut Indonesia tidak alergi dengan kritik. Sebab, dengan hal baru akan ada pengalaman juga keberanian untuk belajar.

"Saya pesan agar kita tidak alergi kritik karena pengalaman adalah tempat kita belajar untuk hasil yang lebih baik. Keberanian untuk mencoba adalah untuk anak bangsa di masa depan," Jokowi menutup.

 


Jokowi Resmikan Kereta Cepat 'Whoosh', Berikut Arti dari Namanya!

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Jokowi menamakan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan nama Whoosh. Bukan tanpa sebab, menurut dia, kata Whoosh memiliki arti yang dalam. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Pada saat yang sama Presiden Jokowi turut menyampaikan jika kereta cepat tersebut dijuluki dengan nama ‘Whoosh’. Adapun Whoosh terdiri dari singkatan yang berarti ‘Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat’.

"W-H-O-O-S-H, dibaca ‘wus’, ini diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi ini, dan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat," ujar Presiden Jokowi.

Diketahui kereta Whoosh menjadi kereta berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Ia dapat melaju hingga 350 kilometer per jam dan menghubungkan kota Jakarta dan Bandung dengan sangat cepat.

Adapun Jakarta dan Bandung mempunyai jalur sepanjang 142,3 kilometer dengan empat stasiun pemberhentian di antaranya Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Kereta ini terbagi dalam tiga kelas dengan kapasitas total hingga 601 penumpang.

Desain ruangan kereta Whoosh dibuat dengan luas dan gaya modern untuk membuat penumpang nyaman. Selain itu terdapat fasilitas lain mulai dari stopkontak, rak bagasi, mini bar, gantungan tas, hingga toilet aksesibel.

Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya