Resmikan BTS 4G dan Satelit Satria-1 di Talaud, Jokowi: Tak Seperti Negara Lain, Indonesia Butuh Konektivitas

Menurut Jokowi, Indonesia membutuhkan konektivitas untuk menjangkau dan menghubungkan satu daerah ke daerah lain. Selain itu, Jokowi menuturkan konektivitas diperlukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Des 2023, 15:07 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 15:06 WIB
16-10-19_Presiden Jokowi Kunker k Pulau Terluar Miangas Check Pos Perbatasan-1-s7
Presiden Jokowi Jalan-jalan usai meresmikan Bandara Miangas, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (19/10) - Fotografer Agus Suparto

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya penyiapan infarastruktur untuk memudahkan konektivitas antar-masyarakat di Indonesia. Tak seperti negara lain, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang memiliki 17.000 pulau dengan kondisi geografis beragam.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Pengoperasian Sinyal BTS 4G Bakti serta Integrasi Satelit Satria-1, di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023)

"Sehingga yang namanya penyiapan infrastruktur baik itu infrastruktur jalan, pelabuhan, airport bandara, dan juga pembangunan infrastruktur kesehatan pendidikan sangatlah tidak mudah. Tidak seperti negara-negara yang lain, yang hanya satu daratan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/12/2023).

Oleh sebab itu, kata dia, Indonesia membutuhkan konektivitas untuk menjangkau dan menghubungkan satu daerah ke daerah lain. Selain itu, Jokowi menuturkan konektivitas diperlukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita membutuhkan yang namanya konektivitas untuk menjangkau, untuk menghubungkan dari satu pulau ke pulau yang lain, satu provinsi ke provinsi yang lain, satu daerah ke daerah yang lain, dalam rangka untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Jokowi menyampaikan pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur konektivitas salah satunya, pembangunan BTS. Hanya saja, dia menyebut proyek pembangunan BTS tersandung kasus korupsi.

"Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, kita juga membangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara dunia digital, termasuk dalam pembangunan BTS. Masalahnya, ada problem. Korupsi. Sehingga berhenti," tutur Jokowi.

 

Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Tuntaskan Korupsi BTS 4G

Ini yang Dibawa Penyidik Kejagung Usai Geledah Kantor Menkominfo
Diketahui, Menkominfo Johnny G. Plate telah ditetapkan Kejagung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi mengaku langsung memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menyelesaikan kasus hukum, tanpa membuat pembangunan proyek BTS berhenti. Jokowi khawatir proyek BTS mangkrak karena ada korupsi.

"Karena biasanya kalau sudah ada masalah, apalagi yang namanya korupsi, langsung berhenti proyeknya. Kalau ndak mangkrak, nggak bisa diteruskan," ucap dia.

"Dan saat itu pak Jaksa Agung 'siap pak akan kami dampingi secara administrasi hukumnya dan administrasi prosedur yang lain-lainnya'. Sehingga yang di Kominfo juga bekerja lagi itu memiliki rasa percaya diri," sambung Jokowi.

Dia pun senang proyek BTS di Kabupaten Talaud dapat terselesaikan. Jokowi menuturkan bahwa proyek BTS dibangun untuk kepentingan masyarakat.

"Ini kembali, ini untuk kepentingan masyarakat, ini untuk kepentingan rakyat, jangan sampai ada masalah hukum proyeknya dihentikan, proses hukumnya dilakukan, ini nya tidak bsia diteruskan.Sudah uangnya hilang, proyeknya nggak berjalan, rugi kanan-kiri semuanya rugi," pungkas Jokowi.

Infografis Sederet Tersangka Korupsi BTS 4G Kominfo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sederet Tersangka Korupsi BTS 4G Kominfo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya