Atasi Banjir di Tangerang, Pj Gubernur Banten Minta Pemerintah Pusat Benahi Kali Angke

Pemprov Banten memastikan telah berkordinasi dengan Pemerintah Pusat soal penanganan banjir akibat limpasan Kali Angke di wilayahnya. Pasalnya, sudah tiga hari ini banjir akibat limpasan Kali Angke menimpa ribuan pemukiman di wilayah Kota Tangerang maupun Tangsel.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 09 Jan 2024, 05:16 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024, 05:16 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait banjir di Kota Tangerang dan Tangsel akibat limpasan Kali Angke. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Pemerintah Provinsi Banten memastikan telah berkordinasi dengan Pemerintah Pusat soal penanganan banjir akibat limpasan Kali Angke ataupun sungai lain yang menimpa wilayahnya.

Pasalnya, sudah tiga hari ini banjir akibat limpasan Kali Angke menimpa ribuan pemukiman di wilayah Kota Tangerang maupun Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

"Kita akan koordinasi ke pemerintah pusat, dewan lembaga yang terkait titik-titik yang memang kewenangannya ada di nasional seperti PUPR, Basarnas," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar usai menghadiri peresmian Jembatan Cisadane Kota Tangerang bersama Presiden Jokowi, Senin (8/1/2024).

Bukan hanya soal kebencanaannya saja, penanganannya pun tengah diusahakan secepatnya. Al Muktabar mengaku akan mendorong Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan proyek strategis nasional, termasuk pembangunan turap di Kali Angke.

"Ada banyak projek strategis nasional yang mendorong atau menyelesaikan secara proyek nasional dan kita menyisir bagian bagian kewenangan kabupaten/kota," ucap Al Muktabar.

 

Ajak Masyarakat Bersihkan Lingkungan

Pj Gubernur Banten (kemeja putih), Al Muktabar. (Rabu, 28/09/20220). (Dokumentasi Pemprov Banten).
Pj Gubernur Banten (kemeja putih), Al Muktabar. (Rabu, 28/09/20220). (Dokumentasi Pemprov Banten).

Al Muktabar mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya yang masih terdampak banjir untuk melakukan penanganan yang bisa dilakukan.

"Untuk di Provinsi Banten sendiri berdasarkan kewenangan dan mayoritas penanganan banjir ini kita sudah memproritaskan segala upaya yang kita bisa intervensi kan ke Kabupaten/kota, dan sifat kerjanya provinsi apa bila lintas kabupaten/kota," ungkapnya.

Bukan soal kewenangan pusat dan pemerintah daerah, Pj Gubernur Banten juga meminta masyarakat Banten untuk menjaga wilayah masing-masing, seperti membersihkan selokan dan kerja bakti bersama.

"Jadi kita mengimbau juga kepada masyarakat karena ini diperlukan kesadaran bersama jadi selokan-selokan yang bisa kita lakukan untuk dirapihkan diperbaiki sudah dilaksanakan," jelasnya.

Pemkot Tangerang Minta Kementerian PUPR Turun Tangan

Tangerang
Kepala DPUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono saat mengecek Kali Angke di Kota Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati).

Banjir yang kerap melanda ribuan pemukiman akibat luapan Kali Angke di Kota Tangerang diminta dapat diselesaikan segera. Dibutuhkan tindakan sinergi erat Pemerintah Pusat untuk berjalan beriringan, dalam menjalankan strategi pengendalian.

"Kementerian PUPR perlu menuntaskan penanganan banjir di sekitar DAS Kali Angke. Walau sudah diturap beberapa waktu lalu, di Kota Tangerang pada aliran Kali Angke sampai saat ini masih terjadi luapan," tegas Kepala DPUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, Minggu (7/1/2024).

Menurutnya, meski pihaknya sudah bolak-balik melakukan penurapan, namun debit Kali Angke selalu over kapasitas. Hingga akhirnya, masih mengakibatkan banjir atau genangan di daerah sekitar aliran kali tersebut.

Ketinggiannya pun tak main-main, di Perumahan Ciledug Indah misalnya, jika terjadi banjir, akan merendam rumah warga hingga ketinggian 1 meter.

 

Butuh Peninggian Turap Kali Angke

Kondisi Banjir di Perumahan Ciledug Indah
Warga berjalan melewati banjir di Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (16/7/2022). Banjir yang merendam perumahan Ciledug Indah tersebut akibat meluapnya Kali Angke. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ruta pun menjelaskan, sederet permasalahan pada Kali Angke, ialah adanya limpasan aliran sungai, sehingga membutuhkan peninggian turap di beberapa titik Kali Angke.

Sebab, panjang total turap Kali Angke pada dua sisi yang sudah terbangun sheetpile sepanjang 20.175 meter atau 82,8 persen dan belum terbangun sepanjang 4.200 meter atau 17,2 persen.

"Selain melanjutkan penurapan, perlu juga dipertimbangkan untuk meninggikan turap yang ada, karena setiap kali hujan gede terkesan Kali Angke tidak bisa menampung debit air sehingga sering limpas," jelasnya.

Dalam hal ini, dia pun berharap pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang mempunyai kewenangan terkait pengelolaan sungai, bisa segera menyelesaikan persoalan yang belum tuntas di DAS kali Angke.

"Mudah-mudahan bisa segera terselesaikan," harapnya.

Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya