Liputan6.com, Jakarta - Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya Hendrikus Satriya Budi menyebut, hingga Senin 11 Maret 2024 sudah ada 18 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan terdampak banjir akibat meluapnya air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan.
"Akibat banjir musiman ini, sudah berdampak terhadap 5.773 jiwa atau 2.470 kepala keluarga (KK), bahkan dari sebagian dari mereka ada yang mengungsi karena rumah meraka terendam," ujar Budi, sapaan akrabnya, dikutip Liputan6.com dari laman resmi Kota Palangkaraya www.palangkaraya.go.id, Rabu (13/3/2024).
Budi melaporkan, berdasarkan laporan dari para lurah, ada sebanyak 1.181 rumah warga yang tergenang dan air masuk sampai ke lantai rumah.
Advertisement
Menurut dia, saat ini, BPBD sudah mendirikan posko pengungsian di Kelurahan Langkai dan Kelurahan Palangka. Posko ini untuk menampung sementara bagi warga yang rumahnya terendam banjir Palangkaraya.
"Pemerintah Kota Palangkaraya dan BPBD terus memberikan bantuan kepada warga terkena dampak banjir yang dipastikan terus meluas," jelas Budi.
Sementara itu sebelumnya, Pj Wali Kota Palangkaraya Hera Nugrahayu meninjau Posko Pengungsian Warga Terdampak Banjir sekaligus memimpin Rapat Koordinasi Hari Pertama Peningkatan Status Tanggap Darurat Banjir di Kota Palangka raya, bertempat di Posko SDN 1 Langkai, Senin 11 Maret 2024.
Dalam kesempatan itu, Hera menyampaikan bahwa kunjungannya dalam rangka memastikan warga pengungsi banjir tertangani dengan baik.
Selain itu, rapat yang dipimpin oleh Hera didampingi unsur FKPD, Kepala BPBD Kota Palangka Raya serta sejumlah Kepala OPD guna memastikan langkah langkah upaya penanganan banjir.
"Yang paling utama masyarakat yang di evakuasi kita siapkan penampungan, kita siapkan bahan-bahan logistik, makanan, dan obat-obatan serta keperluan lainnya," tegas Hera,
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Pahandut, Lurah Langkai jajaran BPBD Kota Palangkaraya, serta relawan penanganan banjir.
Â
Pemkot Palangkaraya Perbanyak Imbauan Waspada Banjir
Sejak Minggu siang 10 Maret 2024, Pemerintah Kota atau Pemkot Palangkaraya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memperbanyak pemasangan spanduk waspada banjir.
Hal tersebut dilakukan karena sampai saat ini kondisi banjir tak kunjung surut, bahkan cenderung naik, sehingga sudah ada 18 kelurahan yang dilaporkan terdampak.
Dengan meningkatnya intensitas banjir ini, maka dikhawatirkan akan berdampak terhadap keselamatan masyarakat. Akibat banjir ini, dilaporkan sudah ada seorang pelajar dilaporkan tenggelam.
Oleh karena itu, tim BPBD Kota Palangka Raya terus memasang spanduk waspada banjir. Di antaranya di wilayah Kalurahan Petuk Katimpun, karena di sini setiap sore selalu dikunjungi ratusan anak-anak untuk bermain di jalan utama yang terendam banjir.
"Diharapkan dengan diperbanyaknya pemasangan spanduk waspada ini bisa mengingatkan masyarakat, utamanya anak-anak agar tidak bermain-main di lokasi banjir, terlebih bagi mereka yang belum bisa berenang," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangkaraya Hendrikus Satriya Budi.
Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau para orang tua agar tidak membiarkan anak-anaknya untuk bermain di lokasi banjir sendirian, tapi harus dijaga dan selalu diawasi agar tetap aman.
Â
Advertisement
Ribuan Warga Terdampak Banjir Palangkaraya Akibat Luapan Air Sungai Sejak Sabtu 9 Maret 2024
Sebelumnya, debit air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus naik. Akibatnya, sejumlah wilayah kelurahan di kota tersebut tergenang air karena luapan air sungai.
Salah satu wilayah yang terdampak banjir Palangkaraya adalah warga RT 001 dan RT 002 Kelurahan Petuk Katimpun. Hingga Sabtu sore 9 Maret 2024 sudah ada 168 Kepala Keluarga (KK) atau 568 jiwa yang terdampak banjir musiman ini.
"Di wilayah RT 001 yang terdampak banjir yakni sekolah dasar, masjid dan puluhan rumah atau 56 KK. Saat ini Ketinggian air dalam rumah 15 sentimeter," ujar Lurah Petuk Katimpun, Berita Asi, melansir laman resmi Kota Palangka Raya www.palangkaraya.go.id, Rabu (13/3/2024).
Sedangkan di RT 02, lanjut dia, dilaporkan bahwa Jalan yang terendam sepanjang 1,2 kilometer dengan ketinggian 5 sampai 140 sentimeter, Paud 1 unit, rumah 25 unit atau 110 KK. Sedangkan ketinggian air dalam rumah sekitar 15 sentimeter.
"Untuk sementara aktivitas warga masih normal, sedangkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat sudah diungsikan ke Katimpun atas," jelas Berita Asi.
Â
Buat Posko Pengungsian Banjir
Saat ini, menurut Berita Asi, para warga harus menggunakan transportasi perahu kelotok.
Berita Asi menegaskan, saat ini semua pihak sudah melakukan pemantauan kondisi banjir di wilayahnya, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak banjir.
Sementara itu, Kelurahan Langkai sebagai salah satu wilayah yang terdampak banjir, telah bergerak cepat dalam penanganan dampak banjir dengan mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di SD Negeri 1 Palangkaraya, Minggu 10 Maret 2024.
Langkah tersebut diambil untuk membantu warga yang terdampak banjir dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Posko pengungsian banjir dan dapur umum sudah beroperasi dengan menyediakan nasi bungkus untuk warga terdampak banjir.
Advertisement