Bantah Dihalangi, Sekjen Gerindra: Jokowi Justru Dorong Pertemuan Prabowo dan Megawati

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah isu yang menyebutkan wacana pertemuan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri terhalang oleh Presiden Jokowi.

oleh Devira PrastiwiDelvira Hutabarat diperbarui 05 Mei 2024, 14:04 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 14:04 WIB
Usai Putusan MK, Prabowo Kumpulkan Sekjen Partai Koalisi di Kertanegara
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi keterangan saat tiba di rumah Prabowo Subianto di Kertangara, Jakarta, Jumat (28/6/2019). Prabowo menggelar silaturahmi antarpartai koalisi yang telah saling memberi dukungan sepanjang proses Pilpres 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal atau Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah isu yang menyebutkan wacana pertemuan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri terhalang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, Jokowi justru menjadi pendorong pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati agar segera terlaksana.

"Enggak, Pak Jokowi justru yang mendorong dan mengingatkan," ujar Muzani pada wartawan, dikutip Minggu (5/5/2024).

Muzani menilai meski pertemuan belum terlaksana, namun kedua pihak terus berkomunikasi baik hingga saat ini.

"Sangat baik dan produktif (komunikasi)," ucap dia.

Muzani menyebut, baik Prabowo dan Megawati memiliki cara komunikasi tersendiri. Oleh karena itu, lanjutnya, tak ada permasalahan antara dua tokoh itu yang menghalangi rencana pertemuan.

"Keduanya punya cara komunikasi sendiri, dan keduanya kapan harus bertemu di mana dan seterusnya, sehingga karena keduanya adalah sahabat dan kawan lama, keduanya juga sama-sama mengaku tak punya masalah," kata Muzani.

"Mereka mengatakan tidak punya masalah dengan Prabowo, bahkan baik-baik saja hubungannya dengan Prabowo. Demikian juga kami Pak Prabowo sudah mengatakan hal yang sama tidak ada masalah," sambungnya.

Oleh karena itu, Muzani meminta semua pihak bersabar dan menunggu momen dan waktu yang tepat pertemuan Prabowo dan Megawati.

"Bisa bekerja sama dengan partai manapun sehingga soal pertemuan, soal waktu, soal momentum, dan saya kira tunggulah karena keduanya kedua pemimpin itu mengerti kapan harus bertemu," pungkasnya.

 

Demokrat Dukung Rencana Prabowo untuk Kumpulkan SBY, Jokowi dan Megawati Lewat Ini

Prabowo Bersama Megawati
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) memberi keterangan terkait pertemuan dan makan siang bersama di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto disebut membentuk semacam klub presiden atau Presidential Club untuk menjalin komunikasi dan berdiskusi.

Rencananya, klub presiden ini akan mempertemukan dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk berdiskusi.

Terkait hal itu, Anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat Syarief Hasan menilai rencanan tersebut sangat baik.

"Ide tersebut baik sekali, di mana pemimpin atau Presiden RI bisa memberikan masukan pada Presiden yang baru atsupun sebaliknya," kata Syarifudin saat dikonfirmasi, Jumat 3 Mei 2024.

Menurut dia, adanya klub presiden akan menjadi sarana saling tukar pengalaman dan pikiran antar pemimpin.

"Prabowo menyampaikan kebijakan-kebijakannya pada Presiden sebelumnya, bisa saling tukar pikiran untuk membangun bangsa dan rakyat," pungkas Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

 

Rencana Pembentukan Presidential Club

Prabowo saat menyambut kedatangan SBY di Hambalang Bogor. (Istimewa)
Prabowo saat menyambut kedatangan SBY di Hambalang Bogor. (Istimewa)

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi keinginan Prabowo Subianto membentuk semacam klub presiden atau Presidential Club.'

Menurutnya, generasi pemegang jabatan estafet presiden sudah sepatutnya menjaga silaturahmi.

"Ada atau tidak adanya Presidential Club, Presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi," tutur Ari kepada wartawan, Jumat 3 Mei 2024.

Dia menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun terus memelihara hubungan baik dan bersilaturahmi ke seluruh tokoh bangsa, termasuk para presiden terdahulu.

"Itu pula yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini, selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wapres dan tokoh-tokoh bangsa, yang pastinya akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara," jelas Ari.

 

Rencana Prabowo

Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga merupakan presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024).
Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga merupakan presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024). (Foto: Tim Media Prabowo).

Sebelumnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. Selain mempersiapkan susunan kabinet pemerintahan mendatang, ternyata ada keinginan Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin membentuk semacam klub presiden.

Terutama mempertemukan dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk berdiskusi. Keinginan Prabowo itu seperti diungkapkan juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club," ujar Dahnil dalam suatu wawancara virtual dengan salah satu TV swasta nasional di Jakarta, Senin 29 April 2024.

Melalui pertemuan itulah, menurut Dahnil, Prabowo ingin para presiden terdahulu berdiskusi mengenai pengalaman masing-masing memimpin negara.

"Walaupun punya perspektif politik yang berbeda, sikap politik yang berbeda, tapi mereka bisa duduk bersama, bisa sharing pengalamannya," ungkapnya.

Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya