PDIP Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club: Indikasi Kurang PD Emban Tanggung Jawab

Djarot mengatakan, usulan tersebut bisa jadi cuma basa basi atau gimik politik agar terlihat Pak Prabowo seorang negawaran sejati.

oleh Tim News diperbarui 06 Mei 2024, 15:17 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 15:17 WIB
Prabowo Subianto
Presiden terpilih RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto menghadiri acara Halal Bihalal PBNU. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku dirinya sudah lama dipersiapkan Presiden Jokowi untuk jadi penerusnya. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto memiliki rencana untuk membentuk 'Presidential Club', yang diisi oleh presiden terdahulu. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Terkait hal itu, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menilai, ada dua kemungkinan usulan atau rencana itu dibuat oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Pertama, usulan ini menunjukkan indikasi bahwa Pak Prabowo kurang PD (yakin) dalam mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan empat misi Indonesia merdeka seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melindungi segenap kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan perdamaian dunia," kata Djarot, Senin (6/5/2024).

"Bukankah presiden mempunyai hak prerogratif dan bertanggung jawab penuh atas jalannya pemerintahan dan kemajuan pembangunan bangsanya? Akan lebih baik, apabila dibentuk Presidential Club (dengan) antarkepala negara yang mempunyai tujuan bersama yang kuat untuk mewujudkan perdamaian dunia," sambungnya.

Kemudian, ia pun mencontoh Presiden ke-1 Soekarno atau Bung Karno. Menurutnya, Bung Karno telah memberikan contoh dengan mempelopori pembentukan negara-negara non blok untuk memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan afrika.

"Kedua, usulan tersebut bisa jadi cuma basa basi atau gimik politik agar terlihat Pak Prabowo seorang negawaran sejati," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan mengenai keinginan Prabowo yang ingin membentuk 'Presidential Club'. Menurutnya, hal itu adalah istilah agar Presiden RI terdahulu tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan," kata Dahnil lewat pesan tertulis, Jumat (3/5).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo Ingin Jaga Silaturahim dengan Para Presiden Terdahulu

Menurut Dahnil, Prabowo juga ingin silatirahim para presiden RI terdahulu tetap terjaga. Dia mengatakan, hal ini pun bisa menjadi teladan bagi masyarakat.

"Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua. Ya, semua mantan Presiden kita yang masih ada," katanya.

Dahnil melanjutkan, Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya bisa kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak. Terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik.

 

Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya