Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih beraktivitas di Yogyakarta saat PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024). Dia membagikan sembako dengan warga sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat pukul 16.15 WIB.
Jokowi menghampiri masyarakat yang telah mengantre di gerbang Istana Kepresidenan Yogyakarta. Tampak pula cucu pertama Jokowi, Jan Ethes Srinarenda.
Baca Juga
Masyarakat yang mengantre sembako terdiri dari, pedagang asongan, pengayuh becak, hingga kaum difabel. Ahya Rosidi, seorang tunanetra, merasa sangat bersyukur dan senang karena mendapatkan sembako.
Advertisement
"Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada beliau dan segenap jajaran yang sudah membantu kami semua kaum difabel tunanetra ini," ujar Ahya dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat.
Kendati tidak bisa melihat Jokowi, Ahya bisa merasakan kehadiran sang kepala negara. Menurut dia, kepemimpinan Jokowi sangat berdampak bagi masyarakat.
"Walaupun saya atau kami belum pernah bertemu secara langsung, bertatap muka, namun yang kami rasakan itu misalnya dari akses jalan, terus bantuan-bantuan dari beliau ke saya, saya sangat merasakannya," tuturnya.
"Saya harap untuk ke depannya negara Indonesia ini bisa lebih maju, terutama untuk kaum difabel, tunanetra khususnya atau kaum difabel lainnya diperhatikan lebih baik lagi," imbuh Ahya.
Jokowi Tak Diundang di Acara Rakernas PDIP
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal tidak undangnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Rakernas V PDIP hari ini, Jumat (24/5/2024).
Djarot menegaskan, bahwa yang diundang dalam rakernas hanya internal partai. Ia lantas menyinggung soal PDIP adalah partai ideologis yang kokoh menyuarakan kebenaran untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi.
"PDIP itu satu partai ideologis dimana Ibu Megawati Soekarnoputri ketum selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi," kata Djarot di sea Rakernas PDIP, Ancol, Jakarta Utarat, Jumat (25/5/2024).
Djarot menegaskan, apabila ada anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka bukan lagi menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.
"Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Rakernas PDIP kali ini hanya untuk internal partai. Peserta yang diundang juga ada para cendekiawan, akademisi dan masyarakat pro demokrasi.
"Oleh sebab itu yang diundang adalah utk internal partai. Yang diundang adalah sahabat-sahabat, para cendekiawan, para akademisi, para civil society, budayawan, masyarakat pro demokrasi yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat," pungkasnya.
Advertisement