Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali memberikan perhatian lebih kepada jemaah haji Indonesia yang sakit dan sempat dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan mengantarkan mereka berziarah ke Masjid Nabawi, Madinah.
Sebelumnya, PPIH juga memfasilitasi jemaah haji sakit untuk bisa merasakan beribadah di Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka'bah.
Baca Juga
Mereka adalah jemaah yang sejak awal kedatangannya di Makkah belum pernah ke Masjidil Haram karena harus dirawat di KKHI atau Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Makkah.
Advertisement
Kini, PPIH kembali memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjid Nabawi untuk beribadah di Raudhah serta berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW.
“Membawa jemaah tersebut berziarah ke Raudhah merupakan ikhtiar petugas melayani para tamu Allah memperoleh kesempatan beribadah dan berdoa di tempat mustajab tersebut,” kata Anggota Media Center Haji Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda dalam keterangan resmi, Selasa (2/7/2024).
“Dan semoga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi jemaah yang sejak tiba di Tanah Suci belum berziarah atau beribadah di Masjid Nabawi,” sambung Widi.
Menurutnya, PPIH akan mengidentifikasi jemaah yang dirawat di KKHI dan menentukan apakah jemaah tersebut bisa atau tidak untuk dimobilisasi ziarah ke Raudhah.
Jemaah Diimbau Patuhi Aturan di Masjid Nabawi
PPIH, lanjut Widi, kembali mengingatkan jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan tubuh selama di Kota Madinah dengan makan tepat waktu, minum obat teratur sesuai anjuran dokter, menjaga hidrasi tubuh dengan minum yang cukup.
“Mengimbau jemaah untuk mengindahkan ketentuan-ketentuan dan larangan yang berlaku dan ditentukan otoritas Saudi khususnya di area Masjid Nabawi,” ujarnya.
Sebagai informasi, fase pemulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air masih terus dilakukan secara bertahap. Paralel dengan itu, jemaah haji gelombang dua juga secara bertahap digeser dari Makkah ke Madinah untuk berziarah sambil menunggu jadwal kepulangan ke Indonesia.
“Jemaah yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi (per Selasa 2 Juli 2024) berjumlah 6.851 orang tergabung dalam 17 kloter,” ucap Widi memungkasi.
Advertisement
PPIH Fasilitasi Jemaah Sakit ke Masjidil Haram
Sebelumnya diberitakan, PPIH Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk melihat dan berdoa di depan Ka’bah. Ada sejumlah jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), diantar PPIH ke Masjidil Haram.
Menjadi tugas PPIH untuk memastikan seluruh jemaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non-mandiri, serta badal haji bagi jemaah yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan.
“Alhamdulillah, jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sudah menunaikan rangkaian ibadah haji sesuai dengan kondisinya masing-masing. Ada yang melalui safari wukuf ada juga yang dibadalhajikan karena sebab tertentu,” kata Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief di Makkah, Jumat (28/6/2024).
Meski demikian, lanjut Hilman, ada beberapa jemaah haji yang sejak kedatangan di Makkah harus dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI.
Berdoa di Depan Ka'bah
Sebagian dari mereka mengikuti proses safari wukuf, sebagian lain harus dibadalhajikan karena tidak memungkinkan untuk evakuasi atau diajak melakukan perjalanan.
“PPIH telah memfasilitasi tiga jemaah yang sejak tiba di Makkah dirawat di KKHI untuk ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka’bah. Kita antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram diantar petugas dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka kita beri kesempatan untuk berdoa dengan menghadap Ka’bah,” ucap Hilman.
Para jemaah ini diantar dari KKHI Makkah menuju Masjidil Haram oleh tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) Daerah Kerja Makkah.
Setibanya di Masjidil Haram, mereka dibantu oleh Petugas Sektor Khusus untuk bisa masuk ke lantai II dan memberi kesempatan kepada jemaah untuk berdoa di depan Ka'bah.
“Kita masih akan terus melakukan pendataan dan mencoba memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka’bah. Jika masih ada yang terdata dan memungkinkan untuk kita ajak ke Masjidil Haram, akan kita fasilitasi,” tutur Hilman.
“Bahkan, jika secara kondisi kesehatan jemaah sudah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunnah. Semoga, ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka,” tandasnya.
Advertisement