Jokowi Akan Bentuk Badan Khusus untuk Kakao dan Kelapa

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk Indonesia Quality Tourism Fund atau dana abadi pariwisata senilai Rp2 triliun.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Jul 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2024, 16:00 WIB
Kemendag
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan secara langsung menerima kunjungan dari Direktur Jenderal Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Republik Lebanon menyambangi kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/5)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan membentuk badan khusus untuk mengurusi kakao dan kelapa.

Nantinya, badan tersebut akan bergabung dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Tadi kita rapat mengenai kakao dan kelapa supaya diusulkan untuk membuat badan tapi tadi sudah diputuskan badannya digabung dengan BPDPKS sawit ya, digabung situ ditambah satu divisi yaitu kakao dan kelapa," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/7/2024).

"Udah, udah diputusin tadi (oleh Presiden)," sambungnya.

Menurut dia, penggabungan badan kakao dan kelapa ke BPDPKS untuk mempermudah subsidi silang yang dapat dipergunakan untuk pengembangan bibit. Terlebih, kata Zulhas, dana BPDPKS saat ini mencapai Rp50 triliun.

"Jadi kalau badan sendiri, dipungutin lagi, kan enggak mungkin. Berat kan. Kalau di BPDPKS kan dananya Rp50 triliun lebih tuh. Jadi subsidi silang untuk pembibitan riset dan segala macam mengenai kelapa dan kakao ini, nanti digabungkan ke BPDPKS," jelasnya.

Zulhas memastikan dengan skema ini eksportir kakao dan kelapa tak akan dikenakan tambahan iuran lagi. Dia menyampaikan badan khusus kakao dan kelapa ini akan segera berjalan.

"Iya, jadi kan sudah ada tuh kakao apa tuh namanya, pokoknya enggak ditambah lagi. Ada pungutan apa saya lupa tadi, tapi tidak ditambah lagi," tutur Zulhas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Bentuk Dana Abadi Pariwisata Rp2 Triliun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk Indonesia Quality Tourism Fund atau dana abadi pariwisata senilai Rp2 triliun.

Dana tersebut nantinya akan dialolasikan pada rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2025.

Atas arahan Bapak Presiden yaitu, Indonesia Quality Tourism Fund akan di bentuk dan di bulan Agustus di rampungkan dari segi regulasi, dengan dana awal kelolaan dalam bentuk dana abadi sekitar Rp2 triliun. Dana tersebut akan di alokasikan di RAPBN 2025," jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 8 Juli 2024.

Dia mengatakan dana tersebut akan dipergunakan untuk menyelenggaralan acara berkualitas skala internasional. Sandiaga menilai penyelenggaran event berkualitas sangat penting agar dapat mendongkrak jumlah wisatawan dan ekonomi.

"Dari sisi pengelolaanya, nanti akan di pastikan event-event berkualitas internasional yang memiliki dampak ekonomi membantu pergerakan wisatawan dan juga yang akan mampu mengangkat nation branding Indonesia," jelasnya.

"Rapat juga memutuskan event yang akan didanai oleh Indonesia Quality Tourism Fund ini adalah event yang mendapatkan arahan langsung dari Bapak Presiden. Tadi juga rapat dihadiri Presiden Terpilih, Bapak Prabowo Subianto," sambung Sandiaga.


Potensi Pariwisata

Politikus PPP itu menyampaikan, saat ini pariwisata Indonesia berada di peringkat 22. Dia meyakini peringkat pariwisata Indonesia dapat naik dengan peningakatan kualitas pariwisata.

"Ini bisa terus kita tingkatkan dengan kualitas kunjungan pariwisata yang lebih lama tinggalnya, dan juga yang mendapatkan aspek keberlanjutan lingkungan," ujarnya.

Dia menuturkan pengelolaan sampah dan  pengurangan emisi karbon juga akan didanai dari dana abadi pariwisata. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pariwisata dalam negeri.

"Kita harapkan Indonesia terus membangun pariwisatanya dan meningkatkan kunjungan pariwisata yang berkualitas menuju Indonesia emas," tutur Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya