Para Ojol Bakal Demo, Ribuan Personel Gabungan dan Skenario Pengalihan Lalin Dipersiapkan

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) se-Jabodetabek bersama pengantar kurir akan menggelar aksi demo di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Agu 2024, 09:22 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 09:22 WIB
Pengemudi Ojol Demo di Patung Kuda Tuntut Payung Hukum
Pengemudi ojek online atau ojol yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) berorasi saat melakukan unjuk rasa di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ribuan pengemudi ojek online (ojol) se-Jabodetabek bersama pengantar kurir akan menggelar aksi demo di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.

"Pengamanan untuk kegiatan unjuk rasa diturunkan sebanyak 1.784 personel," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8/2024).

Susatyo mengatakan, personel gabungan yang dikerahkan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda Jakarta dan instansi terkait.

Susatyo mengatakan, kepolisian turut menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas. Pemberlakuan bersifat situasional. Artinya, pemberlakuan rekayasa arus lalu lintas tergantung dinamika di lapangan.

"Bila nanti di sekitar obyek vital ada massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan rekayasa lalu lintas," ujarnya.

Susatyo mengatakan, seluruh personel yang terlibat pengamanan diimbau untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengutamakan negosiasi dan pelayanan secara humanis.

Selain itu, Susatyo mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tidak anarkis, menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi dapat berjalan aman dan tertib sesuai harapan semua.

"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya." tandas dia.

Gojek: Aplikasi Tetap Berjalan Normal

Terkait ribuan driver ojek online (ojol) se-Jabodetabek yang akan menggelar aksi demo hari ini, Kamis (29/8/2024) di Jakarta, pihak Gojek Indonesia akhirnya buka suara.

Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia Rosel Lavina mengatakan perusahaan selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib.

"Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki," ujar Rosel melalui keterangan resminya.

Di sisi lain, Gojek menyayangkan adanya upaya yang memberi kesan akan tidak beroperasinya beberapa layanan dikarenakan rencana aksi demonstrasi.

"Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa," ucap Rosel.

"Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," ia memungkaskan.

Sikap Grab Indonesia

Sementara Grab Indonesia menuturkan pihaknya senantiasa menghargai hak Mitra Pengemudi (driver ojol)untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya selama dilakukan dengan tertib, damai, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kami juga menyediakan wadah bagi Mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk melalui layanan Grab Support maupun kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dengan komunitas Mitra Pengemudi yang dilaksanakan secara berkala," kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, melalui keterangan resminya.

Ia menekankan, penting untuk diketahui bahwa besaran tarif layanan pengantaran Grab telah dihitung secara saksama sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial serta dirancang untuk menjaga pendapatan Mitra Pengemudi, serta kestabilan permintaan pasar terhadap layanan Grab.

"Kami menjamin bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen," ucap Tirza.

Ia menambahkan, seluruh biaya promosi yang Grab gunakan berasal dari perusahaan dan didesain untuk membantu meningkatkan permintaan dari konsumen, yang pada akhirnya diharapkan dapat memengaruhi pendapatan para Mitra Pengemudi secara positif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya