Misbakhun Siap Mundur dari DPR Jika Terpilih Jadi Anggota BPK

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengaku siap mengundurkan diri dari jabatan di lembaga legislatif maupun pengurus Partai Golkar jika kelak terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Sep 2024, 18:57 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 18:51 WIB
Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Mukhamad Misbakhun menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin (2/9/2024).
Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Mukhamad Misbakhun menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin (2/9/2024). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengaku siap mengundurkan diri dari jabatan di lembaga legislatif maupun pengurus Partai Golkar jika kelak terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dia menuturkan, langkah itu merupakan caranya menjaga independensi lembaga yang berwenang memeriksa peneglolaan dan tanggung jawab keuangan negara tersebut.

Misbakhun menyatakan hal itu saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).

“Saya menyampaikan ini ke bapak-bapak, saya adalah kader partai, tetapi ketentuan perundang-undangan mengatakan ketika saya menjadi anggota BPK, saya harus mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan,” kata dia.

Misbakhun menegaskan, baik dengan negara maupun partai sama-sama pengabdian. Atas dasar itu, saat menjadi politisi, tetap berkomitmen terhadap perundang-undangan yang berlaku.

“Orientasi saya kepada titik tumpu kepada negara. Itu yang paling utama,” tegasnya.

Lebih lanjut Misbakhun menegaskan, BPK bekerja secara kolektif dan tidak bisa berdasarkan kepentingan individu. Dia pun mengaskan komitmennya untuk berkontribusi positif dalam penguatan kelembagaan BPK sesuai dengan harapan masyarakat dan tujuan negara yang tecermin dalam konstitusi.

Dia juga mengulas predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh BPK. Menurut Misbakhun, di balik setiap penilaian tersebut ada tujuan untuk memperbaiki tata kelola, tanggung jawab, dan keterbukaan dalam pemerintahan.

Misbakhun menegaskan setiap pelanggaran yang bersifat fraud (kejahatan) harus ditindak tegas. “Kejahatan tidak boleh dibiarkan,” katanya.

 

Ada Tujuan

Misbakhun menambahkan dalam setiap penilaian BPK juga ada tujuan bernegara.

“Itu semua menjadi bagian yang inheren dalam konstitusi dasar kita yang semua menjadi cita-cita seluruh anak bangsa untuk mewujudkannya,” tuturnya.

Dalam fit and proper test tersebut, anggota Komisi XI DPR Zulfikar Arse Sadikin menanyakan motivasi Misbakhun mengikuti seleksi calon anggota BPK.

Zulfikar yang juga politikus Partai Golkar perlu bertanya soal itu karena Misbakhun yang sudah terpilih lagi sebagai anggota DPR hasil Pemilu 2024 juga mau menjadi calon anggota BPK.

“Apa yang membuat atau memantapkan Mas Misbakhun sehingga minat menjadi anggota BPK?” ucap Zulfikar.

 

Pengabdian

Menanggapi hal itu, Misbakhun mengatakan motivasinya smata-mata pengabdian untuk negara. Penyandang gelar doktor ilmu ekonomi itu meyakini latar belakangnya akan sangat berguna jika menjadi anggota BPK.

“Saya punya latar belakang sebagai auditor, saya akuntan, saya punya pengalaman panjang di sana, saya ingin mencapai sebuah pencapaian berbeda dengan tantangan berbeda. Ada pengabdian negara yang sangat penting di sana, kemudian ada hal-hal yang sangat strategis yang bisa dicapai, kemudian itu membuat saya perlu mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dipilih rakyat untuk memberi dukungan ke saya,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya