Wamenlu Arrmanatha Sebut Isu Palestina Akan Tetap Jadi Prioritas Indonesia

Arrmanatha Christiawan Nasir resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Okt 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 19:30 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Christiawan Nasir
Arrmanatha Christiawan Nasir resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024). (Foto: Liputan6.com/Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta Arrmanatha Christiawan Nasir resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

Usai dilantik, dia mengatakan, isu Palestina bakal tetap menjadi perhatian dan prioritas Indonesia ke depan.

Hal ini, disebutnya sesuai dengan pidato yang disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato pelantikan di Gedung DPR/MPR RI.

"Isu-isu seperti Palestina itu akan tetap menjadi prioritas Indonesia," kata Arrmanatha.

Dia menjelaskan, dalam pidato yang disampaikan Prabowo, sudah disebut dengan cukup jelas arah isu-isu yang nanti akan diutamakan pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Dan itu menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjalankan politik luar negeri bebas aktif, kita akan berteman dengan semua negara dan tidak akan mau bermusuhan," tegas Arrmanatha.

Dia juga menegaskan, Indonesia juga akan mendukung target-target pembangunan khususnya terkait dengan pangan dan energi.

"Pak Presiden memiliki perhatian khusus terhadap isu-isu geopolitik, tentunya juga akan menjadi perhatian bapak presiden nantinya," kata Arrmanatha.

Sebelumnya, Prabowo Subianto pada pidato pertamanya sebagai presiden Republik Indonesia menyinggung isu Palestina. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung kemerdekaan negara tersebut.

"Kita ingin menganut filosofi kuno. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Kita ingin menjadi sahabat semua negara," kata Prabowo Subianto pada Minggu (20/10/2024) di Gedung Nusantara, kompleks parlemen (MPR/DPR/DPD RI), Senayan, Jakarta.

 "Tapi, kita punya prinsip. Yaitu prinsip kita anti penjajahan. Karena kita pernah mengalami penjajahan. Kita anti penindasan, karena kita pernah ditindas."

Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

"Kita harus solider, membela rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina."

Prabowo juga menyebut bahwa Presiden ke-7 RI Jokowi sudah mengirim banyak bantuan ke Gaza dan Rafah.

"Kini, kita siap mengirim bantuan yang lebih banyak. Kita siap melakukan evakuasi bagi mereka yang terluka, anak-anak yang trauma dan para korban."

Prabowo juga menegaskan, pada masa kepemimpinannya, Indonesia tetap memilih jalan bebas aktif, non-blok dan tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun.

"Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya sampaikan. Indonesia akan menjalani politik luar negeri, sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik. We want to be a good neighbour," kata Prabowo.

Masih Banyak Rakyat Miskin

Kemudian, Prabowo menyinggung bahwa rakyat belum menikmati hasil kemerdakaan. Sebab, masih banyak rakyat yang berada di bawah garis kemiskinan.  

"Terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah saudara-saudara sekalian, kita sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas," ujarnya. 

Lebih lanjut, Prabowo pun berjanji ke depan dibawah kepemimpinannya akan membuat lumbung pangan dunia.

"Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar yg membantu saya, saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," imbuh dia. 

Dalam pidato pertamanya ini, Prabowo tidak menyampaikan mengenai komitmen pemerintahannya ke depan untuk terus melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya