Kemnaker Targetkan Ahli K3 Berkinerja Tinggi Naik 16.230 Orang

Kementerian Ketenagakerjaan mencanangkan target untuk meningkatkan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama tahun 2024 sebesar 50% dari total 32.650 orang.

oleh Fachri diperbarui 26 Nov 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 10:15 WIB
Kemnaker.
Kegiatan Peningkatan Kompetensi Ahli K3 Tahun 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan mencanangkan target untuk meningkatkan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama tahun 2024 sebesar 50% dari total 32.650 orang. Dari jumlah tersebut, 75% diharapkan menjadi Ahli K3 berkinerja tinggi.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Binwasnaker dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan, Fachrurozi menyebut bahwa sepanjang 2024, sudah dilakukan tujuh batch kegiatan guna meningkatkan ahli K3 tersebut. Ia mengatakan, kegiatan tersebut menargetkan sebanyak 16.230 orang Ahli K3 berkinerja tinggi.

"Hingga enam batch (Oktober 2024), kegiatan peningkatan keahlian K3 telah melibatkan 12.735 orang Ahli K3, sementara batch ketujuh bulan November ini diikuti oleh 1.400 peserta secara offline dan online," sebutnya.

"Jumlah peserta ini menunjukkan bahwa Kemnaker terus berupaya menjawab tantangan dan isu K3, termasuk penyakit akibat kerja," jelas Fachrurozi.

Dirinya pun mengungkapkan, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, berpesan agar Ditjen Binwasnaker & K3 dapat mengurangi jumlah kecelakaan kerja. Ia yakin melalui kegiatan peningkatan Ahli K3 ini, berbagai tantangan yang disampaikan Menaker dapat terjawab.

"Termasuk data dan informasi kecelakaan kerja yang merupakan modal penting untuk merencanakan kegiatan sesuai tuntutan perkembangan," ungkap Fachrurozi.

Kemnaker.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Binwasnaker dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan, Fachrurozi. (Foto: Istimewa)

Fachrurozi menegaskan bahwa promosi K3 tidak hanya berbicara tentang kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.

"Narasi K3 diperlukan tidak hanya untuk mencegah kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja, tetapi juga untuk berkontribusi besar pada peningkatan produktivitas," tegasnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya