Menag: Saudi Apresiasi Pengelolaan Haji Indonesia yang Humanis

Haji yang humanis, menurut Nasaruddin, adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin. Artinya, Indonesia bukan memamerkan kekecewaan tetapi justru kedamaian dan pameran kesejukan

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Jan 2025, 16:23 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 16:23 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, Arab Saudi mengapresiasi Pemerintah Indonesia soal penyelenggaraan ibadah haji yang profesional dan humanis.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, Arab Saudi mengapresiasi Pemerintah Indonesia soal penyelenggaraan ibadah haji yang profesional dan humanis. (foto: dokumentasi Tim Humas Kemenag)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, Arab Saudi mengapresiasi Pemerintah Indonesia soal pengelolaan penyelenggaraan ibadah haji yang profesional dan humanis. Menurut pemerintah Saudi, cara Indonesia turut berkontribusi terhadap peningkatan penyelenggaraan ibadah haji secara global.

Nasaruddin Umar mengatakan, apresiasi disampaikan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah saat bertemu dengannya di Jeddah akhir pekan lalu.

"Kami mendapatkan apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Menurut mereka, Indonesia kalau memikirkan sesuatu bukan hanya untuk jemaahnya sendiri tetapi juga untuk kemaslahatan umum untuk haji seluruh dunia dan bagaimana mempromosikan haji yang humanis," kata Nasaruddin seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (17/1/2025).

Haji yang humanis, menurut Nasaruddin, adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin. Artinya, Indonesia bukan memamerkan kekecewaan tetapi justru kedamaian dan pameran kesejukan.

"Nah itu sangat diapresiasi (Saudi), Indonesia dianggap sangat memperhatikan kemaslahatan," ungkap Nasaruddin.

Nasaruddin menambahkan, Pemerintah Arab Saudi juga mengapresiasi Indonesia karena pengelolaan haji yang profesional. Hal itu terlihat secara on the spot terkait hal yang perlu diperbaiki, dibicarakan yang memiliki poin di mata pemerintauan Saudi.

Pelayanan haji yang penuh dengan kedamaian, keamanan, serta kenyamanan menjadi komitmen pemerintah Indonesia saat ini.

"Hal ini tentunya sudah dipesankan oleh Presiden Prabowo dan saya minta komitmen ini juga dimiliki oleh kita semua yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Saya optimis, penyelenggaraan haji ini akan berhasil," kata Nasaruddin.

Nasaruddin juga mendorong, jajaran di kementeriannya untuk dapat memberikan pelayanan sepenuh hati bagi jemaah haji Indonesia di tahun ini. Sebab, tahun 2025 adalah penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang akan dikelola Kementerian Agama.

"Jadi kita ingin husnul khotimah. Kita ingin menciptakan senyuman bagi para jemaah haji Indonesia," harap dia.

Nasaruddin optimis, jemaah haji Indonesia sudah tersenyum karena ada penurunan biaya haji. Namun dia ingin senyum itu semakin lebar saat mereka tiba di Tanah Suci yang dirindukan dengan pelayanan terbaik dari pemerintah Indonesia.

"Senyum para jemaah haji akan tercipta ketika mereka pulang dan menjadi haji mabrur. Artinya, manasik haji juga perlu kita perhatikan betul. Kita ciptakan senyuman-senyuman ini," tandas dia.

DPR: Kuota Haji 2025 Tetap 221.000

Jemaah haji Indonesia  di Masjid Nabawi, usai melaksanakan sholat subuh. Foto: Darmawan/MCH
Jemaah haji Indonesia di Masjid Nabawi, usai melaksanakan sholat subuh. Foto: Darmawan/MCH... Selengkapnya

Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani kesepakatan kerja sama untuk penyelenggaraan haji 2025. Salah satu poin kesepakatan tersebut yakni kuota haji asal Indonesia tetap 221.000 orang.

"Kami bersyukur kesepakatan penyelenggaraan haji antara Indonesia dan Arab Saudi tercapai. Kami akan kawal kesepakatan ini agar memastikan jemaah haji asal Indonesia bisa menunaikan kewajiban rukun Islam kelima ini dengan khusyuk, sehat, dan nyaman," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Diketahui, penandatanganan kerja sama penyelenggaraan haji Indonesia–Arab Saudi dilakukan oleh Menteri Agama Indonesia Nazaruddin Umar dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah di Jeddah, Arab Saudi. Kesepakatan ini menandai secara resmi pelaksanaan tahapan layanan haji untuk jemaah asal Indonesia.

Marwan mengatakan beberapa poin kesepakatan dalam kerja sama penyelenggaraan haji Indonesia-Arab Saudi di antaranya meliputi jumlah kuota haji dari Indonesia, bandara penerimaan dan pemulangan jemaah asal Indonesia, hingga layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi jemaah asal Indonesia.

"Komisi VIII akan memastikan kesepakatan antara Indonesia dan Arab Saudi diterapkan pada pelaksanaan haji 2025 ini," kata Marwan.

Marwan mengungkapkan sebanyak 221.000 jemaah haji asal Indonesia akan datang secara bertahap ke tanah suci.

Sebanyak 110.000 jemaah haji Indonesia dijadwalkan tiba di Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Azis di Madinah dan kembali melalui Bandara King Abdul Azis di Jeddah.

Sedangkan, 110.500 jemaah haji Indonesia menggunakan rute tiba di Bandara King Abdul Azis di Jeddah dan kembali melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Azis di Madinah.

Petugas haji Indonesia mendapat kuota 2.210 orang atau setara dengan 1 persen dari total kuota jemaah haji Indonesia. "Kami tetap berharap semoga ada penambahan kuota," kata Marwan.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya