Insiden Ledakan Kapal Basarnas, 2 Nelayan yang Sempat Mati Mesin Selamat dan Berhasil Dievakuasi

Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menyebut, dua nelayan yang sempat dilaporkan mengalami mati mesin di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Ternate akhirnya berhasil dievakuasi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Feb 2025, 14:24 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 14:24 WIB
Detik-detik Peledakan 2 Kapal Asing Pencuri Ikan di Ambon
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Infanteri Bernardus Robert menjelaskan, 2 kapal itu ditangkap di perairan Maluku pada 7 Desember 2014.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional atau Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menyebut, dua nelayan yang sempat dilaporkan mengalami mati mesin di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Ternate akhirnya berhasil dievakuasi.

"Ya untuk 2 nelayan sendiri pada saat kejadian karena kita fokus di situ, kita kebetulan masih bisa komunikasi dengan dia. Dia informasi terakhir sudah sandar di pesisir dan nanti kemungkinan akan kita jemput dia setelah kejadian ini selesai," ujar Iwan saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

"Dalam posisi sudah aman, istilahnya 'kalian fokus aja ke teman-teman yang mau menolong'. Tapi kondisi sudah aman 2 orang," dia menambahkan.

Namun, lanjut Iwan, misi penyelamatan dua nelayan meninggalkan duka mendalam bagi Tim SAR dan Polri. Menurut dia, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, dan tujuh lain selamat dalam insiden ledakan kapal ini.

Iwan menjelaskan, kejadian berawal saat tim yang terdiri dari Basarnas, Ditpolairud Polda Malut, bersama seorang jurnalis berangkat untuk mengevakuasi dua nelayan yang mengalami mati mesin.

"Namun, sekitar 15 hingga 20 menit perjalanan menuju lokasi, Kapal RIB 04 yang mereka tumpangi mengalami ledakan besar. Ledakan tersebut mengakibatkan seluruh penumpang terlempar ke laut, termasuk Kasiops Basarnas Ternate," ucap dia.

"Kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04 atau Rigid Inflatable Boat kami itu terdiri dari 7 orang dari Basarnas, 3 orang dari Polair dan 1 orang dari Media," sambung Iwan.

 

Identitas Korban

Penampakan Kapal Besar yang Hancur Akibat Ledakan di Beirut
Sebuah kapal besar yang hancur setelah ledakan besar di pelabuhan Kota Beirut, Lebanon (5/8/2020). Kuatnya ledakan di Beirut sampai kapal tersebut terangkat ke Daratan dan hancur. (AFP Photo/Anwar Amro)... Selengkapnya

Iwan mengatakan, tiga korban meninggal atas nama Bharatu Mardi Hadji, Fadli M. Malagapi dan M. Rizki Esa. Sedangkan, satu orang dalam pencarian itu wartawan Metro TV. Sementara itu, satu wartawan Metro TV, Sahril, masih dalam pencarian.

"T0 orang korban bisa terevakuasi, rinciannya awalnya 8 orang evakuasi selamat, 2 orang meninggal dunia.Tapi dalam perjalanan menuju ke pelabuhan Gita, pelabuhan terdekat disitu, satu orang lagi meninggal dunia. Jadi 7 orang selamat, 3 orang meninggal dunia terus satu orang masih dalam pencarian," terang dia.

Iwan mengatakan, seluruhnya korban selamat maupun korban jiwa dibawa ke ke Ternate.

"Kalau yang selamat itu di rumah sakit Hasan Basori Kota Ternate. Yang meninggal dunia sudah langsung kita serahkan ke keluarga dan tadi kita sudah laksanakan proses untuk pemakaman Baik yang dari Ditpolairud Polda Malut maupun dari Basarnas," tandas Iwan.

Sebelumnya, speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate meledak saat tengah berlayar menuju operasi evakuasi nelayan pada Minggu, 2 Februari 2025 malam. Satu wartawan Metro TV atas nama Sahril Helmi dinyatakan hilang dan kini masih dalam pencarian.

"Benar, saat ini masih dalam pencarian," tutur Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara Kombes Azhari Juanda saat dikonfirmasi, Senin (3/1/2025).

 

Basarnas Terima Laporan

Puing-puing kapal selam Titan yang ditemukan
Bukti-bukti yang ditemukan dari dasar laut untuk penyelidikan yang dipimpin oleh AS atas ledakan tersebut akan diangkut ke pelabuhan AS untuk dianalisis dan diuji, kata Penjaga Pantai. (Paul Daly/The Canadian Press via AP)... Selengkapnya

Malam itu sekitar pukul 20.15 WIT, Kantor SAR Ternate menerima adanya laporan Masyarakat melalui Call Center terkait adanya dua nelayan atas nama Udin dan Darwin yang mengalami insiden mati mesin di Perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tikep. Pelapor merupakan salah satu nelayan yang mengalami insiden tersebut.

Namun, masuk pukul 23.00 WIT, Kantor SAR Ternate malah kembali mendapatkan laporan dari Kepala Tim Pencarian, bahwa Speedboat RIB 04 yang digunakan dalam proses pencarian dua nelayan itu mengalami kecelakaan laut alias meledak. Dalam peristiwa itu, tiga orang meninggal dunia dan satu wartawan Metro TV dinyatakan hilang.

Sebelumnya, sebuah speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi, pada Minggu malam 2 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIT. Sebanyak tiga orang tewas dan satu wartawan Metro TV bernama Sahril Helmi dinyatakan hilang.

"Speedboat yang membawa 11 anggota tim evakuasi itu berangkat menolong nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan," kata Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut, Kombes Pol Azhari Juanda saat dihubungi, Senin (3/2/2025), seperti dikutip dari Antara.

Akibat ledakan tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara Bharatu Mardi Hadji serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Sementara itu, seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan sedang dalam upaya pencarian.

 

7 Korban Selamat

Kapal Dishub
Kapal Dishub meledak di Kepulauan Seribu. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)... Selengkapnya

Sebanyak tujuh korban selamat telah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka adalah Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud).

Para korban selamat awalnya ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gita menuju Manado. Mereka kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Gita dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Payahe sebelum akhirnya dipindahkan ke Ternate menggunakan KM Pandudewanata.

Hingga saat ini, pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pihak berwenang juga tengah menyelidiki penyebab ledakan speedboat tersebut.

Azhari mengungkapkan bahwa ketiga korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Ternate menggunakan kapal cepat milik Polairud Polda Maluku Utara.

"Untuk korban meninggal dunia atas nama Bharatu Mardi Hadji sudah langsung dibawa ke rumah duka, sementara dua korban luka berat langsung dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate," ujarnya.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan rinci mengenai kronologi insiden tersebut. "Kalau kronologis saya belum dapat sampaikan, biar pihak Basarnas saja," ucapnya.

Selain itu, Azhari juga membenarkan bahwa seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. "Untuk korban masih dalam proses pencarian, dan itu merupakan kawan jurnalis," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan penyelidikan penyebab ledakan speedboat, Azhari menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih fokus menangani para korban. "Kami masih fokus lakukan evakuasi terhadap para korban dulu," katanya.

Sebagai informasi, insiden ledakan speedboat RIB 04 terjadi sekitar pukul 00.00 WIT saat tim SAR gabungan sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita.

Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya