Istana Tanggapi Isu Reshuffle: Tak Tahu Kapan, Hak Prerogatif Prabowo

Hasan menyatakan, Prabowo selalu memberikan arahan, termasuk juga mengingatkan seluruh anggota kabinet tentang tujuannya dalam memimpin negara. Bagi yang tidak sejalan, dia pun mempersilahkan untuk mundur dari jabatan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Feb 2025, 12:28 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 12:28 WIB
hasan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Istana Negara menanggapi isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang belakangan berhembus. Hal itu ditegaskan menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

“Ya yang paling tahu soal reshuffle itu di republik ini hanya Pak Presiden. Jadi ini kan sepenuhnya kewenangan Pak Presiden. Jadi soal kapan waktunya, siapa orangnya, itu betul-betul hanya presiden yang tahu,” tutur Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Menurutnya, di luar Prabowo tentu hanya bisa berasumsi terkait kapan dan siapa saja yang nantinya dicopot dari jabatannya.

“Yang di luar ini kan cuman menerka-nerka saja. Kita juga tidak punya informasi yang cukup mengenai kapan itu akan dilaksanakan dan siapa orangnya kita tidak punya informasi soal itu. Itu betul-betul kewenangannya presiden,” jelas dia.

Hasan menyatakan, Prabowo selalu memberikan arahan, termasuk juga mengingatkan seluruh anggota kabinet tentang tujuannya dalam memimpin negara. Bagi yang tidak sejalan, dia pun mempersilahkan untuk mundur dari jabatan.

“Jadi ini sesuatu yang disampaikan berlaku umum. Jadi buat semua orang, semua pihak, tujuannya adalah anggota kabinet itu betul-betul murni tujuannya hanya untuk bekerja demi kepentingan rakyat, tidak ada kepentingan-kepentingan yang lain,” ungkapnya.

“Yang dibawa dalam rangka bekerja bersama presiden prabowo. Jadi ini peringatan yang berlaku umum. Jadi siapapun itu yang tidak mau seirama gerak langkahnya bersama presiden, ya nanti akan mendapatkan evaluasi dari presiden. Jadi bukan ditujukan ke orang-orang tertentu,” Hasan menandaskan.

Mensesneg: Belum Ada Rencana Reshuffle Kabinet Merah Putih

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan belum ada rencana reshuffle kabinet Merah Putih dalam waktu dekat. 

"Hah reshuffle apa? Nggak ada reshuffle, belum," kata Prasetyo saat ditanya terkait isu reshuffle kabinet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, (6/2/2025).

Prasetyo menegaskan bahwa saat ini kabinet pimpinan Prabowo Subianto tersebut sedang fokus bekerja. 

"Belum, lagi kerja, lagi kerja," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan dirinya tidak segan menindak para menteri yang tidak becus bekerja. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam.

Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo adalah sosok yang terbuka dan hal itu berarti sinyal warning.

"Saya pikir kan Pak Prabowo itu orangnya terbuka, kalau dia sudah bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Meski demikian, Dasco menegaskan, perombakan kabinet atau reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.

"Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada presiden untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkau perbaikan di interna," tandas Dasco.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih untuk mengoreksi diri.

"Sekarang kita harus berani, saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih, saya ajak mereka kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan dia menginginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas dari penyelewengan dan korupsi. Oleh karena itu, dia memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.

"Itu tekad kami, kami akan terus dan kami mengerti kami tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu bertindak," pungkasnya.

Prabowo Akan Tindak Tegas Aparat yang Halangi Kebijakan untuk Bantu Rakyat

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan menindak aparat yang berani menghalang-halangi kebijakan untuk membantu masyarakat. Dia memperingatkan aparat untuk setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia.

"Saya ingatkan semua aparat, kesetiaanmu adalah kepada bangsa dan negara rakyat Indonesia. Kalau kau tidak setia kepada rakyat Indonesia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.

Dia mengaku sudah pernah mengingatkan aparat untuk membersihkan diri. Prabowo menyampaikan dirinya belum melakukan tindakan tegas sebab masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri.

"Jadi saudara-saudara, 100 hari pertama kami akan baik dalam arti saya berharap ada kesadaran. Saya pernah menyampaikan seluruh aparat, seluruh institusi membersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tegas Prabowo Subianto.

Infografis Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya