Banjir akibat luapan Sungai Benanain, Nusa Tenggara Timur (NTT), seakan tak mau pergi. Ratusan keluarga di Belu, NTT, terpaksa mengungsi ke Kabupaten Malaka. Kelaparan kini mulai menggerogoti para korban banjir. Seperti yang terjadi di Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat.
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 SCTV, Selasa (26/6/2013), selama sepekan warga hanya bisa makan pisang dengan lauk kelapa mentah. Sebab, persediaan beras dan jagung mereka sudah habis. Sedangkan akses keluar desa pun masih terendam banjir.
300 Keluarga yang terusir dari dusun mereka ini kini hanya bisa berteduh di Sekolah Dasar Kaberanray, Dusun Loomota Besin, Desa Umatoos. Tempat tinggal mereka, tidak bisa dihuni karena akibat banjir ini, daerah itu sudah menjadi jalur kali baru di hulu Sungai Benanain.
Memasuki hari ke-5 di pengungsian, bantuan pemerintah dirasa sangat kurang. Warga yang senantiasa terancam luapan Sungai Benanain ini berharap pemerintah segera merelokasi mereka. (Ndy/Ism)
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 SCTV, Selasa (26/6/2013), selama sepekan warga hanya bisa makan pisang dengan lauk kelapa mentah. Sebab, persediaan beras dan jagung mereka sudah habis. Sedangkan akses keluar desa pun masih terendam banjir.
300 Keluarga yang terusir dari dusun mereka ini kini hanya bisa berteduh di Sekolah Dasar Kaberanray, Dusun Loomota Besin, Desa Umatoos. Tempat tinggal mereka, tidak bisa dihuni karena akibat banjir ini, daerah itu sudah menjadi jalur kali baru di hulu Sungai Benanain.
Memasuki hari ke-5 di pengungsian, bantuan pemerintah dirasa sangat kurang. Warga yang senantiasa terancam luapan Sungai Benanain ini berharap pemerintah segera merelokasi mereka. (Ndy/Ism)