Isu Reshuffle Kabinet, Mendagri: Tanya ke Presiden Dong!

Isu perombakan kabinet itu mencuat setelah SBY mengeluarkan larangan para menteri untuk bepergian ke luar negeri.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Jun 2013, 13:59 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2013, 13:59 WIB
gamawan-fauzi-130626b.jpg
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengaku belum tahu adanya rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang akan dilakukan Presiden SBY. Isu perombakan kabinet itu mencuat setelah SBY mengeluarkan larangan para menteri untuk bepergian ke luar negeri.

"Belum, kalau (tanya) reshuffle ke presiden dong. Masak ke saya. Itu hak presiden," kata Gamawan Fauzi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Kalaupun ada reshuffle, ia juga tidak tahu alasan kebijakan itu dilakukan. Termasuk, adanya penilaian dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pendendalian Pembangunan (UKP4) yang menilai kinerja para menteri.
Karena UKP4 bukan acuan untuk mereshuffle kabinet.

"Kalau UKP4 itu kan selalu penilaian kinerja ya. Reshuffle dan penilaian ini kan 2 hal yang berbeda. Penilaian itu selalu ada, per triwulan. Dilaporkan kinerja masing-masing dan itu ditagih dan kita mengirimkan. Dan itu diteruskan ke UKP4 sebagai ukuran dari kinerja kementerian atau lembaga. Dan itu jalan terus. Soal reshuffle itu di luar itu, itu kewenangan presiden," papar Gamawan.

Sementara itu, Sekretaris Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi, Amir Syamsuddin juga mengaku belum tahu apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengganti menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menteri dari PKS itu diisukan diberhentikan sebagai konsekuensi menolak pengesahan RAPBNP 2013.

Menurutnya, SBY hanya minta semua menteri tetap bekerja seperti biasa. "Jadi biar kita lebih berkonsentrasi dengan tugas-tugas kita," kata Amir. (Adi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya