Doa Khusus Rasulullah saat Terbangun di Malam Lailatul Qadar, Ini Bacaan dan Waktu Terbaik Mengamalkannya Kata UAH

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa doa ini memiliki makna yang sangat mendalam. Tidak hanya meminta ampunan, tetapi juga menegaskan bahwa Allah Maha Pemaaf dan mencintai sifat memaafkan.

oleh Liputan6.com Diperbarui 23 Mar 2025, 14:20 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 14:20 WIB
Ustadz Adi Hidayat (SS: YT. Short @Andhap_asor)
UAH (SS: YT. Short @Andhap_asor)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Pada malam ini, setiap amalan yang dilakukan memiliki nilai lebih besar dibandingkan seribu bulan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa saat Lailatul Qadar.

Banyak orang bertanya, doa apa yang sebaiknya dibaca jika terbangun di malam Lailatul Qadar? Apakah ada doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah?

Hal ini menjadi pertanyaan yang penting bagi mereka yang ingin mendapatkan ampunan dan keberkahan di malam istimewa ini.

Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat atau UAH menjelaskan tentang doa yang diajarkan Rasulullah ketika seseorang mendapati dirinya terbangun di malam Lailatul Qadar. Doa ini bersumber dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan dikuatkan oleh riwayat Muslim.

"Sayyidah Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, jika aku mendapatkan malam Lailatul Qadar, doa apa yang harus aku panjatkan?’" ujar Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @muslimidia.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dengan rinci doa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada Sayyidah Aisyah.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuḥibbul ‘afwa fa‘fu ‘annī

"Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf yang Pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku." (HR. At-Tirmidzi, Muslim)

 

Promosi 1

Makna Doa Tersebut

Ilustrasi membaca doa
Ilustrasi membaca doa. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)... Selengkapnya

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa doa ini memiliki makna yang sangat mendalam. Tidak hanya meminta ampunan, tetapi juga menegaskan bahwa Allah Maha Pemaaf dan mencintai sifat memaafkan.

Dalam riwayat Muslim, doa ini memiliki tambahan kata "karīmun", yang semakin menegaskan sifat kemurahan Allah dalam mengampuni dosa hamba-Nya. Oleh karena itu, doa ini menjadi amalan utama saat Lailatul Qadar.

Lalu, kapan waktu terbaik untuk mengamalkan doa ini? Menurut Ustadz Adi Hidayat, waktu yang paling utama adalah di penghujung malam, menjelang waktu sahur.

"Itu malam bu, biasanya nunggu sepertiga malam. Waktu sahar, ya, jadi waktu sahar itu waktu singkat menjelang fajar," jelasnya.

Jika waktu subuh misalnya pukul 04.08 WIB, maka waktu sahar sekitar pukul 03.30 WIB. Pada waktu inilah doa dan ibadah lebih utama dilakukan karena merupakan saat yang penuh keberkahan.

Rasulullah juga menegaskan dalam banyak hadits bahwa Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam terakhir. Pada saat inilah Allah lebih dekat dengan hamba-Nya dan mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan.

"Barang siapa yang ingin bertemu dengan malam Lailatul Qadar, maka bangunlah di sepertiga malam terakhir. Perbanyak doa dan mohon ampunan kepada Allah," lanjutnya.

Selain membaca doa yang diajarkan Rasulullah, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan sholat malam, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak dzikir pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Jangan Cuma Berdoa, Lakukan Ini

Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)... Selengkapnya

"Jika engkau bangun di malam Lailatul Qadar, jangan hanya membaca doa, tetapi juga lakukan sholat malam dan perbanyak dzikir. Allah suka kepada hamba yang bersungguh-sungguh dalam ibadah," katanya.

Malam Lailatul Qadar adalah kesempatan besar yang tidak boleh disia-siakan. Kesempatan ini hanya datang setahun sekali dan menjadi rahasia Allah kapan tepatnya terjadi.

Umat Islam disarankan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.

"Kalau ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar, jangan hanya menunggu di satu malam saja. Perbanyak ibadah sejak malam ke-21 hingga akhir Ramadhan," pesannya.

Malam ini juga menjadi malam turunnya malaikat yang membawa keberkahan dan ketenangan bagi mereka yang beribadah. Allah menggambarkan malam ini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Di malam Lailatul Qadar, setiap doa yang dipanjatkan dengan tulus akan dikabulkan. Oleh karena itu, selain membaca doa yang diajarkan Rasulullah, umat Islam dianjurkan untuk memohon segala kebaikan dunia dan akhirat.

Allah memberikan kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk mendapatkan ampunan di malam istimewa ini. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

"Jangan sampai menyesal karena melewatkan malam Lailatul Qadar. Jika mendapatkan malam ini, maka doa-doamu akan dikabulkan, dosa-dosamu akan diampuni," pungkasnya.

Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk bertemu dengan malam Lailatul Qadar dan mendapatkan keberkahannya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya