Rumah Pemutilasi Ibu Kandung Masih Bau Mayat

Ketika pintu dibuka, bau menyengat menyeruak ke luar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Jul 2013, 15:35 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2013, 15:35 WIB
rumah-mutilasi-130715b.jpg
Rumah di sudut Jalan Danau Mahalona, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu kini sepi. 2 Penghuni yang meninggali rumah itu tak berada di rumah. Seorang ibu telah meninggal dunia. Sementara Sigit, sang anak harus menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri usai memutilasi jenazah ibunda tercinta.

Hanya tim identifikasi dari gabungan Puslabfor Polri dan Polda Metro Jaya yang kembali mendatangi rumah Sigit. Belasan orang itu masuk ke dalam bangunan bercat kuning dan abu-abu yang masih bergaris polisi itu sekitar pukul 14.00 WIB itu. Ketika pintu dibuka, bau menyengat menyeruak ke luar.

"Makanya pakai masker," kata salah seorang petugas di lokasi, Senin (15/7/2013). Tim pun menyisir rumah seluas 80 meter persegi itu.

Di rumah itulah tulang-belulang beserta potongan organ ibunda Sigit ditemukan pada Sabtu 13 Juli lalu. Sigit diduga memutilasi jenazah wanita yang telah melahirkannya. Perempuan berusia 80 tahun ini diduga telah meninggal sejak April lalu.

Begitu mendapati ibunya meninggal dunia karena sakit, Sigit pun memutilasi Amini. Pria berusia 50 tahun itu diduga mengalami gangguan jiwa.

Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan menduga motivasi Sigit didasari atas rasa sayang anak pada orangtuanya. Karena rasa sayang itu, Sigit tak mau lepas dari orangtuanya. Hingga ia akhirnya memutilasi dan menyimpan jenazah ibunya di dalam baskom.

"Dia itu kan tinggal berdua. Tapi, saking sayangnya, dipegangin, dipelihara terus oleh pelaku," tutur Herry, Minggu 14 Juli kemarin. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya