Kapolri Jenderal Timur Pradopo belum bisa membenarkan adanya penangkapan salah satu penembak polisi Pondok Aren. Menurut Timur ada beberapa hal yang belum bisa diungkap ke publik.
"Masih ada yang belum dapat disampaikan," kata Timur Pradopo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Kendati begitu, Polri optimis mampu membekuk para penembak polisi di Cireunde, Cilandak, dan Pondok Aren. "Yakin bisa diselesaikan oleh Polri untuk menjawab permasalahan yang menjadi pertanyaan masyarakat," tutur dia.
Timu rmenegaskan lagi bahwa pelaku penembakan polisi di Cireunde, Cilandak, dan Pondok Aren, berbeda dengan pelaku penembakan Aipda Anumerta Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
"Kalau di sana (penembakan polisi lainnya) pelakunya sudah jelas, tinggal melakukan penangkapan. Tapi untuk kasus yang ini (Sukardi) dimohon untuk sabar," tambah Timur.
Keterangan ini berbeda dengan yang disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto. Slamet membenarkan salah satu penembak polisi Pondok Aren sudah dibekuk. "Si Jeck sudah ditangkap," kata Slamet pagi tadi.
Beruntun
Penembakan di Cireunde, Cilandak, dan Pondok Aren itu terjadi beruntun. Penembakan di Jalan Cireunde, Ciputat, Jakarta Selatan, terjadi pada 27 Juli dengan korban anggota Polsek Metro Gambir Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Patah Saktiyono. Saktiyono mengalami luka tembak di bagian punggung belakang dan selamat dari maut.
Penembakan di Jalan Ciputat Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten terjadi pada 7 Agustus dengan korban anggota satuan Bina Masyarakat Polsek Metro Cilandak Ajun Inspektur Satu Dwiyatno. Akhirnya Dwiyatno tewas setelah sempat mendapat pertolongan intensif di UGD RS Sari Asih.
Kemudian juga terjadi pada 6 Agustus dengan korban anggota Polsek Pondok Aren Brigadir Polisi Dua (Bripda) Maulana dan Aipda Kus Hendratma. Keduanya juga tewas akibat penembakan.
Sementara, penembakan Sukardi terjadi pada Selasa malam 10 September 2013. Sesuai rekaman CCTV, pelaku penembakan Sukardi diduga berjumlah 4 orang. (Eks/Ism)
"Masih ada yang belum dapat disampaikan," kata Timur Pradopo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Kendati begitu, Polri optimis mampu membekuk para penembak polisi di Cireunde, Cilandak, dan Pondok Aren. "Yakin bisa diselesaikan oleh Polri untuk menjawab permasalahan yang menjadi pertanyaan masyarakat," tutur dia.
Timu rmenegaskan lagi bahwa pelaku penembakan polisi di Cireunde, Cilandak, dan Pondok Aren, berbeda dengan pelaku penembakan Aipda Anumerta Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
"Kalau di sana (penembakan polisi lainnya) pelakunya sudah jelas, tinggal melakukan penangkapan. Tapi untuk kasus yang ini (Sukardi) dimohon untuk sabar," tambah Timur.
Keterangan ini berbeda dengan yang disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto. Slamet membenarkan salah satu penembak polisi Pondok Aren sudah dibekuk. "Si Jeck sudah ditangkap," kata Slamet pagi tadi.
Beruntun
Penembakan di Cireunde, Cilandak, dan Pondok Aren itu terjadi beruntun. Penembakan di Jalan Cireunde, Ciputat, Jakarta Selatan, terjadi pada 27 Juli dengan korban anggota Polsek Metro Gambir Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Patah Saktiyono. Saktiyono mengalami luka tembak di bagian punggung belakang dan selamat dari maut.
Penembakan di Jalan Ciputat Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten terjadi pada 7 Agustus dengan korban anggota satuan Bina Masyarakat Polsek Metro Cilandak Ajun Inspektur Satu Dwiyatno. Akhirnya Dwiyatno tewas setelah sempat mendapat pertolongan intensif di UGD RS Sari Asih.
Kemudian juga terjadi pada 6 Agustus dengan korban anggota Polsek Pondok Aren Brigadir Polisi Dua (Bripda) Maulana dan Aipda Kus Hendratma. Keduanya juga tewas akibat penembakan.
Sementara, penembakan Sukardi terjadi pada Selasa malam 10 September 2013. Sesuai rekaman CCTV, pelaku penembakan Sukardi diduga berjumlah 4 orang. (Eks/Ism)