Dampak Gunung Sinabung meletus di Kabupaten Karo, Sumatera Utara tak hanya dirasakan warga sekitar kaki gunung. Warga Kota Medan pun sudah merasakan dampaknya, yakni harga sayuran yang ikut meroket akibat pasokan mulai terbatas sejak Gunung Sinabung meletus.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Jumat (20/9/2013),harga sayur yang meroket terlihat di Pasar Sentral yang berlokasi di Jalan Veteran. Meski mahal, sayuran yang dijual pedagang tidak terlihat segar. Bahkan tidak semua jenis sayuran bisa diperoleh pembeli, karena pasokan dari Berastagi berhenti sejak Gunung Sinabung meletus.
Selain pasokan terhenti, harganya pun ikut mahal sehingga warga pun tidak punya pilihan.
Harga sayuran diperkirakan masih akan naik dalam sepekan ke depan, karena sebagian para petani di kaki Gunung Sinabung mengalami gagal panen.
Selain itu, pemandangan di kaki Gunung Sinabung seperti Berastagi yang biasanya hijau telah berubah jadi hamparan abu. Seluruh tanaman diselimuti abu vulkanik, sehingga petani berusaha menyelamatkan tanaman yang masih tersisa agar tidak kering. Para petani bisa terancam gagal panen jika tidak segera menyelamatkan.
Peternak juga mulai merasakan dampak meletusnya gunung tersebut, mereka kesulitan mendapatkan makanan untuk ternak. Seperti yang dialami peternak di Desa Ndeskati Kecamatan Namanteran. Mereka harus mengganti pakan ternak, karena banyak tanaman yang banyak mati. (Tnt)
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Jumat (20/9/2013),harga sayur yang meroket terlihat di Pasar Sentral yang berlokasi di Jalan Veteran. Meski mahal, sayuran yang dijual pedagang tidak terlihat segar. Bahkan tidak semua jenis sayuran bisa diperoleh pembeli, karena pasokan dari Berastagi berhenti sejak Gunung Sinabung meletus.
Selain pasokan terhenti, harganya pun ikut mahal sehingga warga pun tidak punya pilihan.
Harga sayuran diperkirakan masih akan naik dalam sepekan ke depan, karena sebagian para petani di kaki Gunung Sinabung mengalami gagal panen.
Selain itu, pemandangan di kaki Gunung Sinabung seperti Berastagi yang biasanya hijau telah berubah jadi hamparan abu. Seluruh tanaman diselimuti abu vulkanik, sehingga petani berusaha menyelamatkan tanaman yang masih tersisa agar tidak kering. Para petani bisa terancam gagal panen jika tidak segera menyelamatkan.
Peternak juga mulai merasakan dampak meletusnya gunung tersebut, mereka kesulitan mendapatkan makanan untuk ternak. Seperti yang dialami peternak di Desa Ndeskati Kecamatan Namanteran. Mereka harus mengganti pakan ternak, karena banyak tanaman yang banyak mati. (Tnt)