Ungkap `Transaksi Toilet`, Marzuki: Saya Tak Takut Mati!

"Tak apa saya dibilang kontroversial dengan pernyataan saya, tujannya untuk negara kok, saya katakan apa adanya," ujar Ketua DPR RI Marzuki.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Sep 2013, 13:16 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2013, 13:16 WIB
marzuki-130910b.jpg
Ketua DPR RI Marzuki Alie mengaku tidak takut mati atas pernyataannya terkait hak prerogratif DPR yang terkadang menimbulkan kontroversi, bahkan mencoreng independensi lembaga pengawas itu sendiri.

"Tak apa saya dibilang kontroversial dengan pernyataan saya, tujannya untuk negara kok, saya katakan apa adanya. Besok saya mati, saya tidak ada urusan. Saya pertanggung jawabannya dengan Tuhan saya," tegas Marzuki, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2013).

Marzuki berujar, dirinya dan politisi Senayan lain kerap mempunyai pemikiran berbeda, jauh sebelum isu `transaksi toilet` calon hakim agung mencuat.

"Kami selalu melihat praktik-praktik yang terjadi di lingkungan kedewanan. Dari situlah kami buat langkah perbaikan, terkait dengan kesekjenan itu lebih sederhana," ujar Marzuki.

Namun, lanjut Marzukie, begitu menyangkut kedewanan tidak bisa diputuskan pimpinan karena semua anggota punya hak sama. "Semua kembali pada fraksi masing-masing ada praktik-praktik yang menurut saya perlu ditinjau kembali."

Sebelumnya, ramai diberitakan pada Rabu 18 September lalu dalam fit and proper test calon hakim agung. Terjadi dugaan lobi-loni antara calon hakim Agung Sudrajad Dimyati dengan anggota Komisi III DPR Baharuddin Nashori (F-PKB) yang terjadi di toilet DPR di dalam memuluskan pencalonan tersebut. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya