Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan belasan rekening gendut milik pejabat Pemprov DKI Jakarta. Rekening-rekening gendut itu diduga memiliki transaksi mencurigakan.
"Cari urusannya kan itu sudah wilayah hukum. Itu duit siapa? Dari mana? itu urusannya PPATK," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, (30/10/2013).
Terkait hal itu, Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo mempersilakan PPATK mengusut dugaan adanya kepemilikan rekening gendut tersebut. Jokowi menjamin tidak akan mencampuri.
Selanjutnya, bila temuan tersebut benar, Jokowi mendukung agar si pemilik rekening segera dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diproses hukum. "Kalau sudah dapat angka gitu, langsung masuk ke KPK," tegas Jokowi.
Wakil Kepala PPATK Agus Santoso menyebut para pejabat Pemprov DKI pemilik rekening gendut memiliki transaksi mencurigakan dalam rekeningnya. "Ada belasan (rekening) milik pejabat Pemprov DKI yang mencurigakan," kata Agus, kemarin.
Agus mengaku telah menyerahkan nama salah seorang mantan pejabat tinggi Pemprov DKI itu kepada KPK. Namun, Agus enggan menjelaskan sosok mantan pejabat yang dimaksud.
"Tanya KPK saja, tidak etis bagi kami untuk mendetilkan. Yang jelas, berdasarkan telusuran ada rekening mencurigakan puluhan miliar," jelasnya. (Rmn/Ism)
"Cari urusannya kan itu sudah wilayah hukum. Itu duit siapa? Dari mana? itu urusannya PPATK," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, (30/10/2013).
Terkait hal itu, Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo mempersilakan PPATK mengusut dugaan adanya kepemilikan rekening gendut tersebut. Jokowi menjamin tidak akan mencampuri.
Selanjutnya, bila temuan tersebut benar, Jokowi mendukung agar si pemilik rekening segera dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diproses hukum. "Kalau sudah dapat angka gitu, langsung masuk ke KPK," tegas Jokowi.
Wakil Kepala PPATK Agus Santoso menyebut para pejabat Pemprov DKI pemilik rekening gendut memiliki transaksi mencurigakan dalam rekeningnya. "Ada belasan (rekening) milik pejabat Pemprov DKI yang mencurigakan," kata Agus, kemarin.
Agus mengaku telah menyerahkan nama salah seorang mantan pejabat tinggi Pemprov DKI itu kepada KPK. Namun, Agus enggan menjelaskan sosok mantan pejabat yang dimaksud.
"Tanya KPK saja, tidak etis bagi kami untuk mendetilkan. Yang jelas, berdasarkan telusuran ada rekening mencurigakan puluhan miliar," jelasnya. (Rmn/Ism)