Kapolri: Lebih Baik Mandi Keringat daripada Mandi Darah

Sebanyak 140 anggota Pasukan Perdamaian Polri FPU VI akan diberangkatkan untuk misi perdamaian di Darfur, Sudan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2013, 11:03 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2013, 11:03 WIB
sutarman-131101c.jpg
Kapolri Jenderal Sutarman memimpin upacara Pembaretan 140 Polisi Perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Teluk Naga, Tangerang, Banten. Sutaman mengenakan seragam Polri dan topi baret berwarna biru dengan logo PBB.

Sebanyak 140 anggota Pasukan Perdamaian Polri FPU VI akan diberangkatkan untuk misi perdamaian di Darfur, Sudan. Pasukan  yang terdiri dari 6 pleton, dengan 4 pasukan utama dan 2 pendukung itu berangkat sekitar akhir November mendatang. Sutarman yakni anggota Polri siap mengemban tugas di Benua Afrika.

"Saya berkeyakinan dari laporan Kadiv Hubungan Internasional bahwa Anda telah siap. Anda Hero (pahlawan) Indonesia, untuk bergabung dengan PBB di Darfur, Sudan," kata Sutarman di Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2013).

Sutarman mengutip Pembukaan UUD 45 alenia ke 4 yang berisi, Indonesia turut serta melakukan perdamaian dunia. Meningkatkan kemampuan bahasa, budaya. Karena itu kedatangan dirinya beserta sejumlah petinggi Polri dan menteri datang untuk memberikan dukungan bagi anggota Polri yang bertugas di negara konflik.

"Ini tugas kemanusiaan, bantu masyarakat kita di negara konflik. Saya pesan latihan lebih bagus mandi keringat di daerah latihan daripada mandi darah di daerah konflik," jelas Sutarman.

Sutarman juga mempersilakan latihan diperpanjang jika ada anggota yang belum siap.

"Jadi jika belum siap, silakan diperpanjang latihannya. Kita tidak mau adanya kesalahan dari anggota di sana. Tunjukan kita the best dalam tugas di daerah konflik. Saya pesan sempatkan olah raga, makan makanan sehat," imbuh Sutarman.

Selain itu, mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid itu minta agar seluruh anggota berhati-hati menggunakan senjata.

"Saling ingatkan penguasan senjata. Jangan coba-coba buka senjata yang tidak standar. Laras harus ke atas terus. (Kesalahan prosedur) Ini sering terjadi. Sehingga tidak terjadi di negara lain," imbuh Sutarman. Tak lupa, Sutarman meminta agar anggota FPU VI membantu Sudan pulih dari konflik.

"Di sana bukan hanya bantu memberi perlindungan tapi juga membantu kembalikan konflik hilang. Dan negara itu bisa kembali (damai) seperti semula. Hukum ditegakan, sistem harus jalan," tukas Sutarman. (Adi/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya